MODUL 4
ASAL- USUL KEHIDUPAN
Standar Kompetensi :
4. Memahami
teori evolusi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar :
4.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru
tentang teori evolusi.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan
asal-usul kehidupan di bumi secara ilmiah dari berbagai pandangan / teori.
2. Peserta didik dapat menjelaskan usaha para ahli membuktikan kebenaran
ilmiahnya mengenai asal-usul kehidupan.
1.
Teori Asal Usul Kehidupan
Pernahkah Anda berpikir kapan bumi ini
diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana kehidupan ini berawal?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali dilontarkan dan hampir
berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin mengetahui jawabannya yang
pasti, namun semuanya selalu berujung pada Tuhan Yang Maha Esa.
Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut memotivasi para ahli Biologi untuk meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari jawabannya dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya dibuat hipotesis, sehingga teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan hipotesis, belum merupakan kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang sudah mengalami dan menjadi saksi awal pertama kehidupan dimulai.
a.
Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh
Aristoteles (384 - 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani
Kuno.
Teori Abiogenesis disebut juga
teori generatio spontanea yang menerangkan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati.
Aristoteles
melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian
ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Sebenarnya Aristoteles
mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang
sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan
dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan
yang berasal dari lumpur. Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut ?
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja
atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut
juga paham generation spontanea.
Teori Abiogenesis
ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1748 yang bernama
Nedham. Ia mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil
rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedham
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis
dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah
makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup
yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
1. ikan dan katak
berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal
dari tanah, dan
3. Tikus berasal
dari kain gombal
Teori ini gugur
karena pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah
yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis.
Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
b. Teori
Biogenesis
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua
orang membenarkan paham abiogenesis. Orang–orang yang ragu terhadap kebenaran
paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah
tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan
Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia,1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani (Italia,1729-1799),danLouis
Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari
tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis /generation spontanea menjadi pudar
karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Teori abiogenesis disanggah
oleh teori biogenesis sejak abad ke-19. Teori biogenesis menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Berikut ini adalah percobaan asal-usul kehidupan dari
penganut-penganut Teori Biogenesis :
1). Percobaan Francesco
Redi (1626-1697)
Untuk menjawab
keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan
percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga
toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :
Tujuan :
Membuktikan bahwa belatung yang ada di daging berasal dari
induk lalat yang bertelur
didaging tersebut.
Prosedur Percobaan :
Digunakan tiga stoples I, II
dan III. Stoples A steril dari
kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Stoples II steril
dari kuman diisi sepotong daging dan ditutup rapat dengan kain kasa. Stoples III steril dari kuman,
diisi sepotong daging dan dibiarkan terbuka. Ketiga stoples dibiarkan selama
beberapa hari
Hasil :
Pada stoples I tidak ada belatung
sama sekali. Pada stoples II terdapat belatung diatas kain kasa dan daging. Di
stoples II terdapat banyak belatung di daging.
Kesimpulan :
Bahwa larva atau belatung
yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari
daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada
daging ini ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi,
apabila melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain
kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang
membusuk belatung relative sedikit.
Gambar 1.2.
Percobaan Fransesco Redi
2). Percobaan
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Seperti halnya Francesco
Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogensis. Oleh karena
itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan
Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya,
Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu.
Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai
berikut :
Tujuan :
Membuktikan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril.
Prosedur percobaan :
Digunakan dua buah labu. Labu
pertama berisi air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Setelah
dingin, labu tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua berisi
air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Selanjutnya, ditutup
rapat-rapat dan diinginkan serta dibiarkan selama beberapa hari.
Hasil :
Pada labu yang dibiarkan
terbuka air sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup rapat, air sediaan
tetap tampak jernih.
Kesimpulan :
Air sediaan keruh menunjukkan
bahwa terdapat kuman yang masuk ke dalam air sediaan tersebut. Kuman tersebut
terbawa oleh udara.
Gambar 1.3.
Percobaan Lazzaro Spallanzani
3). Percobaan
Louis Pasteur
Dalam menjawab keraguannya
terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan
percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air
kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah
sebagai berikut :
Tujuan :
Membuktikan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan di labu
leher angsa
.
Prosedur percobaan :
Langkah I :
Langkah I :
Labu disi 70 cc air kaldu,
kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu
diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa
kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
Langkah II :
Selanjutnya labu didinginkan
dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu
diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung
mikroorganisme.
Langkah III :
Labu yang air kaldu
didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir
kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan
kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu
diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak
mengandung mikroorganisme.
Hasil Percobaan :
Melalui pemanasan terhadap
perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu
akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap
air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut
didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat
pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah
yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi. Pada saat sebelum
pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu.
Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air
kaldu.
Setelah labu dimiringkan
hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan
dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu
dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.
Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi
akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian
terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Kesimpulan :
Air sediaan keruh menunjukkan
bahwa kuman dari udara dapat masuk ke air sediaan tersebut saat posisi labu
dimiringkan.
Gambar 1. 3 : Percobaan Louis Pasteur
Berdasarkan hasil percobaan
Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan
munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan
teori Biogenesis. Bukti eksperimen ketiga ilmuwan
tersebut melahirkan sebuah teori baru yang disebut teori biogenesis. Teori biogenesis berisi tiga pertanyaan seperti berikut :
1). Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
telur
2). Omne ovum ex vivo yang berarti setiap telur berasal dari makhluk
hidup
3). Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup.
2. Teori-teori Asal-usul Kehidupan yang Dikembangkan
Beberapa Ilmuwan
Disamping
teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul
kehidupan yang dikembangkan oleh beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
Teori Keadaan Mantap
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan
tidak berasal usul.
b. Teori
Cosmozoic ( kosmozoan)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari spora
kehidupan yang berasal dari luar angkasa. Spora kehidupan tidak dapat bertahan
di planet ruang angkasa yang sangat dingin, kering, dan adanya radiasi yang
mematikan. Akhirnya spora kehidupan itu pindah ke bumi. Teori ini disanggah oleh
para ilmuwan.
c. Teori
Penciptaan ( Teori Kreasi Khas)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen. Teori ini beranggapan
bahwa makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya. Dalam teori
ini tidak disinggung mengenai asal-usul kehidupan .
d. Teori Evolusi
Kimia
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para
tokoh teori Abiogenesis maupun biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk
terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar
tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley
Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme
terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya
makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa
planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu.
Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada saat
ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada
saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta beberapa unsur logam mengembun
membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak
datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak
tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi
tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Terbentuknya bumi dijelaskan
dengan teori Big-Bang (teori tumbukan besar). Berdasarkan teori tersebut, 15-20
ribu juta tahun yang lalu terjadi ledakan ruang angkasa. Ledakan ini
mengawali terbentuknya tata surya.
Sekitar 5 ribu tahun yang lalu, sistem tata surya mulai terbentuk. Hal ini
diikuti dengan evolusi kosmos menuju terbentuknya bumi kira-kira 4,5 juta tahun
yang lalu. Bumi terbentuk dari debu kosmik yang atmosfernya tidak mengandung
oksigen. Kehidupan dipermukaan bumi terbentuk kira-kira 3,5 juta tahun yang
lalu.
Proses terbentuknya kehidupan dipermukaan bumi dijelaskan dengan teori
evolusi kimia. Teori evolusi kimia menerangkan bahwa bahan-bahan organik
berasal dari bahan-bahan anorganik yang
mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Teori ini didukung oleh beberapa
ilmuwan seperti Alexander oparin,
Heldane, Stanley Miller dan Harold Urey.
Pada tahun 1920, Oparin dan Haldane menyatakan bahwa atmosfer bumi
pada zaman purba dapat mensintesis
senyawa organik dari molekul organik dan molekul anorganik purba seperti metana
(CH4), amonia (NH3), Hidrogen (H2), dan air (H2O), karena adanya sinar kosmis.
Tahap-tahap evolusi kimia sebagai berikut :
1). Terbentuknya senyawa kimia organik sederhana dari zat-zat anorganik
dengan bantuan energi alam seperti sinar kosmis di atmorfer purba.
H2O + H2 + NH3 + CH4 ------- urea, formaldehid, asetat dan sebagainya
2). Terbentuknya senyawa kimia yang lebih kompleks melalui polimerisasi
senyawa monomer organik.
a). Asam amino ----------- polimer protein
b). Glukosa ----------- polimer
amilum, selulosa
c). Asam lemak + Gliserol -----------
Lemak
d). Nukleotida ----------- RNA
3). Terbentuknya senyawa kimia yang lebih kompleks seperti berikut :
Urea, formaldehid, asetat, dan sebagainya ------- asam amino, glukosa, nukleotida
dan asam lemak.
4). Molekul-molekul sederhana dan molekul polimer bergabung membentuk
agregat seluler, beberapa molekul memiliki fungsi secara struktural. Selain itu
beberapa molekul menjadi substrat reaksi yang dapat menghasilkan energi bagi reaksi-reaksi
sintesis.
5). Beberapa nukleotida mengalami polimerisasi menjadi RNA yang bertindak
sebagai enzim untuk sintesis dan mengarahkan jalannya reaksi dalam kompartemen
(koaservat atau protobion).
6). RNA bertindak sebagai molekul pembawa informasi genetis
7). Reaksi-reaksi kimia agregat terjebak dalam sekat hidrofobik (lemak)
yang akan menjadi cikal bakal seluler.
Secara sederhana, hipotesis Oparin dan Haldane digambarkan dalam skema
berikut
H20 Sinar Kormis Formaldehid
CH4 --------------------- Asam format
NH3 Hidrogen
H2 Sianida
Dalam Asam
asetat+
Atmosfer purba Glisin+
Asam laktat+
Alanin+
Sarkosin+
Urea+
Asam aspartat+
Keterangan
+ Molekul sederhana yang merupakan komponen penting organisme
Pada tahun 1953, hipotesis Oparin dibuktikan oleh Stanley Miller dan
Harold Urey dengan melakukan percobaan di laboratorium. Percobaan itu dikenal
dengan eksperimen Miller-Urey. Dalam percobaan Miller Urey, gas-gas anorganik
purba seperti molekul air, metana, amoniak, hidrogen, dan sianida diletakkan
dalam tabung steril. Selanjutnya, tabung steril tersebut diberi loncatan
listrik sebagai pengganti energi alam (halilintar dan sinar kosmis).Akhirnya
terbentuk senyawa organik sederhana seperti yang disebut Oparin dan Haldane.
Miller adalah murid Harold Urey yang
juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi
tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu,
gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat
laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold
Urey. Kedalam alat yang
diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat
tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat
bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar,
Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan
tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas
dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga
dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organik sederhana, seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribosa. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bila dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida. Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organik sederhana, seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribosa. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bila dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida. Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.
Berdasarkan hasil percobaannya, Miller dan Urey berhasil membuktikan
bahwa asam amino (prekusor protein) terbentuk dari metana (CH4), amonia (NH3),
hidrogen (H2), dan air (H2O) yang merupakan senyawa anorganik purba. Senyawa
yang analog dengan senyawa atmosfir bumi purba digunakan untuk membuat 20 macam
asam amino, asam lemak, beberapa jenis gula monomer, purin, pirimidin, bahkan
ATP. Senyawa penyusun polimer ini telah terkumpul sejak zaman sebelum ada
kehidupan. Inilah tahap alam terjadinya evolusi kimia di atas planet bumi.
Teori evolusi kimia ini akan berkembang menjadi teori evolusi biologi.
Perhatikan hipotesis Miller dan Urey dalam skema berikut :
H20 loncatan listrik Formaldehid
CH4 --------------------- Asam
format
NH3 Hidrogen
H2 Sianida
Dalam tabung Asam asetat+
Bebas oksigen Glisin+
Asam laktat+
Alanin+
Sarkosin+
Urea+
Asam aspartat+
Keterangan :
+ Molekul sederhana yang merupakan komponen penting organisme
Gambar 1. 4 Percobaan Miller-Urey
e. Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel. Teori evolusi biologi
menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul
anorganik ( evolusi kimia), yang akhirnya berkembang menjadi struktur kehidupan
(sel). Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia bergabung membentuk
makromolekul. Jadi asal-usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi
monomer organik pada kondisi abiotik. Larutan yang mengandung monomer-monomer
organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami
polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan protenoid.
Molekul yang dihasilkan secara abiotik disebut protobion. Sel-sel hidup
dapat berasal protobion. Protobion mempunyai ciri-ciri seperti makhluk hidup
misalnya dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dari pengaruh
sekelilingnya dan mengalami metabolisme. Namun, protobion tidak dapat
bereproduksi seperti makhluk hidup.
Ada beberapa tipe protobion yaitu koaservat, mikrosfer, dan liposom
1). Koaservat
Merupakan tetesan koloid yang
terbentuk saat larutan protein, asam nukleat dan polisakarida dikocok.
Koaservat cenderung terbentuk pada suspensi makromolekul (polimer). Setiap
koaservat tersebut dikelilingi dan distabilkan oleh molekul air. Substansi
dalam koaservat dapaat menyerap enzim. Dengan demikian, koaservat dapat
mengambil substrat dari lingkungannya dan membebaskan produk katalis enzim.
2). Mikrosfer
Merupakan protobion yang
terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil saat didinginkan.
Mikrosfer tersusun dari kumpulan protenoid. Mikrosfer mempunyai membran
selektif permeabel. Saat diletakkan dalam larutan garam dengan konsentrasi
berbeda, membran tersebut akan mengalami pembengkakan atau penciutan osmotik.
Meskipun memiliki membran selektif permeabel, mikrosfer belum dapat dikatakan
hidup.
Alexander Oparin adalah Ilmuwan
Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan).
Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap
air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena
adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kuat, seperti sinar
Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa
organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut
berlangsung dilautan. Senyawa kompleks
yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH),
dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun,
senyawa sederhana tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin,
Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan
pembentuk sel.
Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun
membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki
kemampuan dan sifat sebagai berikut :
a. memiliki sejenis membran yang mampu
memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik
yang terdapat disekelilingnya;
b. memiliki
kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekul-molekul dari dan ke
sekelilingnya;
c. memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai dengan
pola-pola ikatan di dalamnya;
d. mempunyai
kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya. Kemampuan
semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak
yang pertama kali.
Senyawa kompleks dengan
sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertama kali terbentuk. Jadi
senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah
memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan
metabolisme, dan mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.
Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi yang berlimpah sehingga di lautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ?
Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi yang berlimpah sehingga di lautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ?
Oparin menjelaskan sebagai
berikut :
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbun gumpalan atau Koaservat.
Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnya.
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbun gumpalan atau Koaservat.
Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnya.
Dengan demikian, perbedaan
komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba.
Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya
komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses
biokimia
Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan menghasilkan sel primitif.
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.
Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh para Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.
Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.
Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan menghasilkan sel primitif.
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.
Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh para Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.
Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.
f. Asal-usul Sel Prokariotik
Protobion dianggap
sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (protosel), yang merupakan cikal bakal
semua jenis sel yang sekarang. Protosel berkembang menjadi kelompok sel
prokariotik purba. Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur yang
paling sederhana.Organisme yang memiliki sel prokariotil misalnya
Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Mampu beradaptasi
pada lingkungan yang bersuhu sekitar 100 derajat, kadar garam dan asam tinggi
2.
Bersifat an aerob
3.
Memilki dinding sel
yang tersusun atas berbagai jenis protein
4.
Memiliki pigmen
pigmen fotosintesis berupa bakteriorodopsin
5.
Mampu menghasilkan
ATP sendiri
Sedangkan Eubacteria memiliki ciri-ciri
1.
Ada yang bersifat
aerob dan ada yang anaerob
2.
Memiliki dinding sel
yang terdiri dari peptidoglikan
3.
Memiliki pigmen
fotosintetik berupa bakterioklorofil
4.
Mampu menghasilkan
ATP secara lebih efisien
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas bahwa sel prokariotik merupakan
struktur sel yang paling sederhana. Oleh karena itu diduga bahwa makhluk hidup
yang pertama kali muncul yaitu prokariot.
Organisme prokariot muncul tidak secara spontan. Diduga kondisi atmosfer
purba memungkinkan munculnya organisme prokariot. Pada zaman purba, kondisi
atmorfer berbeda misalnya oksigen sangat minimal, banyak petir, aktivitas
gunung berapi, hantaman-hantaman meteor serta radiasi UV sangat tinggi
dibandingkan kondisi atmosfer sekarang.
g. Asal-Usul Organisme Eukariotik
Sel eukariotik
muncul setelah sel prokariotik. Dahulu diyakini sel eukariotik berevolusi dari
sel-sel prokariotik melalui suatu proses secara perlahan-lahan. Organel pada
sel prokariotik berkembang secara perlahan-lahan menjadi lebih kompleks.
Setelah tahun 1970, konsep ini berubah karena penemuan Lynn Margulis dari
Universitas Boston. Penemuannya membuktikan bahwa organel-organel tertentu pada
sel eukariotik terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari sel prokariotik
yang berukuran kecil. Sel prokariotik akan menempati sitoplasma sel inang
sehingga terbentuk sel eukariotik (endosimbiotik), teori ini menyatakan bahwa
sel tunggal yang kompleks berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih
sederhana dan hidup simbiotik dengan sel inangnya. Nenek moyang sel eukariotik
yang pertama diduga merupakan baakteri heterotrof anaerob.
Teori esdosimbiotik
menyatakan beberapa konsep tentang asal-usul sel eukariotik seperti berikut :
1.
Organisme sel
prokariotik yang lebih besar bersifat anaerob dan heterotrof, menelan organisme
prokariotik yang lebih kecil, dan bersifat aerob. Sel prokariotik yang lebih
kecil akan tinggal menetap di dalan sel tubuh inangnya. Hal ini karena
sitoplasma prokariotik yang lebih besar tidak dapat mencerna sel prokariotik
yang lebih kecil. Akibatnya sel prokariotik yang lebih kecil membentuk
endosimbiosis di dalam sel tubuh inangnya. Akhirnya endosimbion berevolusi
menjadi organel mitokondria yang kita kenal sekarang.
2.
Bergabungnya
endosimbion lain terutama Cyanobacteria menyebabkan sel eukaroitik heterotrof
yang pada masa awal berubah menjadi organisme autotrof fotosintetik seperti
sekarang ini. Contoh organisme tersebut adalah alga dan tumbuhan hijau.
Penggabungan kloroplas adalah tahap terakhir dalam prosen endosimbiotik.
Perhatikan diagram
kemunculan sel eukariotik berikut :
Sel eukariotik
purba
Rangkuman
Teori Asal-Usul Kehidupan
a. Teori
Abiogenesis
Teori ini
mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis
dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 - 322 SM), yang merupakan tokoh
ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Teori Abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea yang menerangkan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.
Aristoteles melakukan pengamatan
ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai
tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula oleh
seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1748 yang bernama Nedham. Ia mencoba
melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu
b. Teori
Biogenesis
1). Percobaan Francesco Redi
(1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis,
Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan
tiga kerat daging dan tiga toples.
2).Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan
kebenaran paham abiogensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada
prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan
Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air
kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu.
3).Percobaan Louis Pasteur
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur
melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani.
Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu leher
angsa.
Teori biogenesis berisi tiga pertanyaan seperti
berikut :
1). Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
telur
2). Omne ovum ex vivo yang
berarti setiap telur berasal dari makhluk hidup
3). Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup
Beberapa teori lain tentang asal-usul kehidupan
a. Teori Keadaan
Mantap,
Teori ini menyatakan bahwa
kehidupan tidak berasal usul.
b. Teori
Cosmozoic ( kosmozoan)
Teori ini menyatakan bahwa
makhluk hidup di bumi berasal dari spora kehidupan yang berasal dari luar
angkasa. Spora kehidupan tidak dapat bertahan di planet ruang angkasa yang
sangat dingin, kering, dan adanya radiasi yang mematikan.
c. Teori
Penciptaan ( Teori Kreasi Khas)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan
eksperimen. Teori ini beranggapan bahwa makhluk hidup yang diciptakan oleh
Tuhan seperti apa adanya. Dalam teori ini tidak disinggung mengenai asal-usul
kehidupan .
d. Teori Evolusi
Kimia
Pakar-pakar tersebut antara
lain : Harold
Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin.
mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa
makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi
berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, dan lain-lain.
e. Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel. Teori evolusi biologi
menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul
anorganik ( evolusi kimia), yang akhirnya berkembang menjadi struktur kehidupan
(sel).
f. Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (protosel),
yang merupakan cikal bakal semua jenis sel yang sekarang. Protosel berkembang
menjadi kelompok sel prokariotik purba
g. Sel eukariotik muncul setelah sel prokariotik. Dahulu diyakini sel eukariotik
berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses secara perlahan-lahan.
Organel pada sel prokariotik berkembang secara perlahan-lahan menjadi lebih
kompleks
Tugas
Carilah informasi mengenai asal-usul kehidupan, informasi dapat anda peroleh
dari berbagai sumber seperti buku-buku referensi, majalah atau internet.
Berdasarkan informasi yang anda peroleh, kemukakanlah pendapat anda mengenai
asal-usul kehidupan. Tulislah pendapat anda menjadi sebuah artilkel.
Presentasikan artikel yang telah anda buat di depan kelas.
Evaluasi
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat dengan memberikan tanda silang !
1. Stanley Miller menguji hipotesis Harold
Urey dan Oparin dengan menciptakan perangkat percobaan seperti gambar
Senyawa X adalah....
A. Senyawa organik terdiri
dari asam amino, asam nukleat dan ribosa
B. Senyawa organik, terdiri
dari protein kompleks, polinukleotida dan karbohidrat
C. Senyawa anorganik terdiri
dari asam amino, glukosa dan asam nukleat
D. Senyawa anorganik terdiri
dari protein kompleks, poliribosa dan polinukleotida
E. Senyawa anorganik terdiri
dari asam amino, polinukleotida dan karbohidrat
Jawaba A
Stanley Miller
membuktikan melalui alat percobaannya yang dirancangnya bahwa senyawa organik
berupa asam amino (prekusor protein)
terbentuk dari gas-gas anooganik purba seperti molekul dari, metana, amoniak,
hidrogen dan sianida.
2. Teori generatio spontanea merupakan
teori klasik yang menjelaskan bahwa ….
A. Makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup
B. Makhluk hidup berasal dari makhluk
tak hidup
C. Omne vivum ex ovo
D. Omne ovum ex vivo
E. Omne vivum ex uvo
Jawab B
Teori generatio spontanea atau teori
abiogenesis klasik menjelaskan bahwa asal mula makhluk hidup berasal dai benda
mati, sementara itu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup merupakan teori
abiogenesis, teori ini memiliki 3 semboyan yaitu omne vivum ex ovu, omne ovum
ex vivo, omne vivum ex vivo.
3.
Gambar berbagai macam percobaan konsep tentang hidup
Bagan percobaan manakah yang menentang
teori biogenesis
A.
I
B.
II
C.
IV
D.
II dan III
E.
III dan IV
Jawab C
Gambar IV
adalah teori asal usul kehidupan menurut evolusi kimia yang merupakan
eksperimen Miller, dimana makhluk hidup berasal dari senyawa-senyawa organik
purba yang ada di alam ( abiogenesis yang diperbaharui), sedangkan Gambar I, II
dan III adalah membuktikan teori biogenesis.
4.
Teori asal usul kehidupan diantaranya
adalah....
1.
Teori kreasi khas
2.
Teori evolusi kimia
3.
Teori generatio spontanea
4.
Teori kehidupan tidak berasal usul
5.
Teori kosmozoan
Dari
teori-teori di atas yang eksperimennya dilakukan oleh Oparin dan Aristoteles
adalah....
A.
1 dan 2
B.
2 dan 3
C.
3 dan 4
D.
3 dan 5
E.
4 dan 5
Jawab B
Teori Oparin
adalah makhluk hidup berasal dari senyawa-senyawa kimia sederhana seperti
molekul air, metana, hidrogen, amonia dan sianida ( teori evolusi kimia),
sedangkan Aristoteles adalah makhluk hidup terjadi secara spontan ( generatio
spontanea)
5.
Tahapan teori
evolusi kimia sebagai berikut :
1. Terbentuknya senyawa asam
amino, asam lemak, senyawa organik kompleks lainnya
2. Atmosfer bumi purba banyak
mengandung senyawa anorganik
3. Adanya energi dari halilintar
molekul sederhana saling bereaksi
4. Terbentuk senyawa organik dari senyawa
anorganik
Urutan tahapan yang tepat pada evolusi kimia adalah....
A. 2 – 3 – 4 – 1
B. 2 – 1 – 4 – 3
C. 2 – 3 – 1 – 4
D 3 – 1 – 2 – 4
E. 3 – 2 – 1 – 4
Jawab C
Secara berurutan kejadian teori evolusi kimia yang benar adalah 2, 3 1,
4.
Keterangan :
I ditutup rapat
II ditutup kain kasa
III terbuka
II ditutup kain kasa
III terbuka
Hasil percobaan
dalam beberapa hari pada tabung …. .
A. I terdapat belatung, tabung II tidak ada belatung
B. I tidak terdapat belatung, tabung II ada belatung
C. I terdapat belatung, tabung III ada banyak belatung
D. II tidak terdapat belatung, tabung III ada banyak belatung
E. II terdapat belatung, tabung III tidak banyak belatung
A. I terdapat belatung, tabung II tidak ada belatung
B. I tidak terdapat belatung, tabung II ada belatung
C. I terdapat belatung, tabung III ada banyak belatung
D. II tidak terdapat belatung, tabung III ada banyak belatung
E. II terdapat belatung, tabung III tidak banyak belatung
Jawab
B
Hasil
percobaan eksperimen Redi adalah bahwa tabung I tidak terdapat belatung, Tabung
II ada belatung tetapi sedikit, dan tabung III ada banyak belatung.
7. Sel yang pertama kali terbentuk
adalah….
A.
Sel eukariotik
B.
Sel heterotrof
C.
Sel autotrof
D.
Sel autosom
E.
Sel Prokariotik
Jawab
E
Protobion
dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (protosel). Proto sel
merupakan cikal bakal semua jenis sel yang ada sekarang. Protosel berkembang menjadi kelompok sel
prokariotik purba. Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur yang
paling sederhana.
8. Menurut Harold Urey zat organik
terbentuk dari zat-zat anorganik. Zat
organik yang terbentuk adalah sebagai berikut….
A.
Asam amino, gula sederhana, adenin
B.
Asam amino, protein, lemak
C.
Adenin, sitosin, guanin, dan timin
D.
RNA, DNA, lemak
E.
Gula, lemak dan protein
Jawab
A
Harold
Urey bersama Miller berhasil membuktikan bahwa asam amino berasal dari senyawa
anorganik purba yang digunakan untuk membuat 20 macam asam amino, asam lemak,
beberapa jenis gula monomer, purin, pirimidin bahkan ATP
9. Arti dari omne vivum ex ovo adalah….
A.
Setiap makhluk hidup berasal dari induknya
B.
Setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
C.
Setiap makhluk hidup berasal dari telur
D.
Setiap makhluk hidup berasal dari anaknya
E.
Setiap makhluk hidup tidak berasal dari apa-apa
Jawab
C
Bahwa
setiap kehidupan berasal dari telur
10. Dari percobaan Stanley Miller
membuktikan bahwa….
A.
Asal mula kehidupan
B.
Energi yang dibutuhkan untuk membentuk makhluk hidup
C.
Asam amino merupakan substansi dasar semua kehidupan
D.
Kebenaran teori biogenesis
E.
Bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati
Jawab
C
Dalam
percobaannya Miller membuktikan bahwa bahwa gas-gas anorganik purba seperti
molekul air, hidrogen, metana, amonia dan sianida yang diletakkan dalam tabung dan diberi
loncatan listrik sebagai penggati energi alam, akhirnya terbentuk senyawa organik
sederhana yaitu asam amino (prekusor protein) yang merupakan substansi dasar
semua kehidupan.
11. Pernyataan yang benar mengenai teori
evolusi biologi adalah
A.
Substansi dalam koarsevat membentuk enzim
B.
Kehidupan pertama mungkin terbentuk di daratan
C.
Sel primitif terbentuk dari bergabungnya koarsevat-
Koarsevat
D. Kehidupan pertama yang terbentuk adalah organisme autotrop
E. Sop purba merupakan bahan untuk
kemungkinan terbentuknya makhluk hidup.
Jawab A
Teori evolusi biologi mengemukakan
beberapa pernyataan seperti berikut ;
a. Sel primitif terbentuk dari protobion
atau molekul yang dihasilkan secara abiotik
b. Kehidupan yang pertama mungkin terbentuk
di lautan, karena dilautan terdapat timbunan molekul-molekul organik (sop
purba)
c. Sop purba merupakan kumpulan bahan
(komposisi kimia gumpalan) yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses
biokimia
d. Substansi gumpalan itu dinamakan
koaservat dan mampu membetuk enzim
12. Berikut adalah tokoh-tokoh
1.
A. Oparin
2.
L. Spallanzani
3.
Harold Urey
4.
L.Pasteur
Dalam
usaha untuk membantah teori generatio spontanea, ada beberapa ilmuwan yang
melakukan percobaan melalui proses sterilisasi, ilmuwan tersebut adalah….
A. 1 dan 3
B. 1, 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3 dan 4
Jawab C
Tokoh biogenesis yang melakukan percobaan
melalui proses sterilisasi adalah L Spallanzan dan Louis Pasteur.
13. Hasil evolusi kimia yang dapat
menjelaskan awal terjadinya kehidupan di bumi yaitu…
A. Senyawa anorganik seperti molekul DNA
memiliki kemampuan memperbanyak diri
B. Hasil evolusi kimia berupa protein
yang mampu menunjukkan gejala-gejala hidup
C. Senyawa anorganik kompleks sebagai
bahan evolusi kimia dan menghasilkan protein yang merupakan bahan dasar
pembentuk protobion
D. Hasil evolusi kimia berupa senyawa
organik kompleks DNA yang mampu memperbanyak diri
E. Hasil evolusi kimia adalah senyawa
anorganik berupa asam amino
Jawab C
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa
makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul anorganik (evolusi
kimia). Asam amino yang terbentuk dari hasil evolusi kimia akan bergabung
membentuk makromolekul. Molekul yang dihasilkan secara abiotik disebut
protobion.
14. Perhatikan kriteria berikut !
1.
Terjadi perubahan struktur tubuh yang lebih adaftif
2.
Tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan
3.
Menghasilkan species baru
4.
Penurunan keanekaragaman hayati
Kriteria
yang memenuhi persyaratan untuk terjadinya proses evolusi biologi adalah….
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 saja
D. 2 dan 4
E. 4 saja
Jawab B
Proses evolusi biologi dapat terjadi
apabila terjadi perubahan struktur tubuh yang lebih adaptif dan dipengaruhi
faktor lingkungan sehingga menghasilkan species baru, oleh karena itu
keanekaragaman hayati justru meningkat.
15. Pernyataan yang sesuai dengan teori evolusi biologi tentang
asal usul kehidupan pertama kali adalah .....
A. Organisme pertama terbentuk di atmosfer
bumi sebagai hasil reaksi petir
B. Sel
primordial yang bersifat heterotrof terbentuk pertama kali di lautan
C. Organisme terbentuk sebagai hasil reaksi
unsur C, H, O dan N
D. Organisme pertama di lautan sebagai
timbunan organik yang belum teruji
E. Sop purba sebagai kumpulan senyawa
homogen pertama kali terbentuk di lautan
Jawab E
Salah satu pernyataan teori evolusi
biolodi adalah kehidupan yang pertama mungkin terbentuk di lautan, karena
dilautan terdapat timbunan molekul-molekul organik (sop purba)
Cocokkan jawaban
Anda dengan Kunci jawaban yang terdapat
di akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Modul 4
Rumus :
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban
benar X 100%
------------------------
Jumlah soal seluruhnya
Tingkat
penguasaan yang anda capai :
90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
<
70 % = kurang
Modul
5
BIOTEKNOLOGI
Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas.
Standar Kompetensi :
5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar dan
Jenis-jenis bioteknologi
5.2 Mendeskripsikan
implikasi bioteknologi
Pada salingtemas
Tujuan Pembelajaran
: 1. Peserta didik dapat menjelaskan ruang lingkup bioteknologi.
2.
Peserta didik dapat menjelaskan prinsip dasar bioteknologi.
3.
Peserta didik dapat membedakan bioteknologi konvensional dan moderen
4. Peserta
didik dapat menjelaskan proses rekayasa genetika.
A.
Pengertian
bioteknologi
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup),
tehnos (teknologi=penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu
yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan
suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan. Menurut Sardjoko (1991),
bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia.
Bioteknologi bisa diartikan suatu
pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis
untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan
suatu barang, atau dapat dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan
menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Pada awalnya, bioteknologi diartikan
sebagai teknologi yang menggunakan sel hidup, yakni mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk. (Sudjadi, hal 1;2008).
Menurut Nurcahyo, Beberapa pakar dan
lembaga menjelaskan pengertian dan batasan bioteknologi, beberapa diantaranya sebagai berikut:
1.
Menurut
Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu
pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan
melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
2.
Menurut
Primrose (1987), bioteknologi merupakan eksploitasi komersial organisme hidup
atau komponennya seperti: sel, enzim.
3.
Menurut
OECD (1982), Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
dan kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen
biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa.
4.
Menurut
OTA-US (1982), Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau
bagian organisme untuk membuat atau memodivikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus.
Berdasarkan pengertian yang telah
diuraikan diatas yang jelas pengertian bioteknologi adalah menyangkut proses
ilmiah yang diperoleh dari masukan ( bahan, organisme), prosesnya (prinsip ilmu
yang mendasari semua proses) dan keluaran ( produk atau jasa). Jadi di dalam
bioteknologi itu terdapat :
1. Bahan yang diproses sebagai bahan masukan
( input).
2. Makhluk hidup yang menyelenggarakan
proses.
3. Prinsip-prinsip ilmu yang mendasari semua
proses.
4. Hasil berupa produk atau jasa sebagai
keluaran ( output).
B.
Sejarah Perkembangan
Bioteknologi
Bioteknologi
bukanlah perkembangan yang baru. Mikroorganisme setelah lama digunakan untuk
memproduksi makanan seperti bir, cuka, yoghurt, dan keju lebih dari 8 millenium
yang lalu. Orang Sumeria kuno telah mengenal bir dan rumah-rumah bir (rumah
minum) yaitu bagian yang telah diakui dari masyarakat Romawi. Anggur juga
populer dengan bangsa Romawi dan mereka berusaha memperkenalkan tanaman anggur
kepada bagian selatan Inggris untuk memperlihatkan tujuan pembuatan anggur.
Bioteknologi
dalam artian pemanfaatan mikroorganisme (mikroba) untuk pengolahan bahan
makanan dan minuman, telah dikenal sejak jaman dahulu sebelum masehi. Orang
mesir kuno telah mengenal pemanfaatan mikroba untuk membuat bir, anggur,
vinegar, keju, yoghurt dsb. Nenek moyang kita juga telah mengenal minuman
maupun makanan hasil fermentasi antara
lain: tuak, tape, tempe, dan oncom. Oleh karena itu, dahulu bioteknologi
diidentikan dengan industri mikrobiologi (industri yang berbasis pada peran
agen-agen mikrobia). Tetapi perkembangan selanjutnya, tanaman dan hewan juga
dieksploitasi secara komersial seperti; hortikultura dan agrikultura
(Nurcahyo).
Pada tahun 1973
tim ilmuwan berhasil membuat babak baru sejarah bioteknologi yaitu dengan
memindahkan gen dari mamalia ke bakteri. Prospek ke depan, terdapat indikasi
bahwa perkembangan penerapan rekayasa genetic dalam segala bidang kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung
oleh penemuan-penemuan baru dan penerapan metode-metode baru. Penerapan
rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki kedalam
sel yang telah dikultur bertujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa
hormon pertumbuhan dalam skala besar. Selain itu, penggunaan antibodi
monoklonal sangat meluas baik untuk penelitian maupun uji klinis termasuk
diagnosis dan bahkan upaya mencapai target spesifik untuk pengobatan
(Nurcahyo).
Dalam banyak
hal, kontaminasi kuman terhadap makanan menghasilkan pembusukan, walaupun apa
yang tidak enak pada satu hal, bisa saja menjadi enak pada hal yang lain.
Kadang-kadang perkembangan kuman dapat menghasilkan perubahan yang berguna
seperti meningkatkan rasa, dan tekstur dan yang lebih penting, meningkatkan
kualitas penyimpanan. Sekali waktu perubahan-perubahan yang sangat diperlukan
ini telah terjadi, mereka akan mengabadikan diri. Dalam ketiadaan pengetahuan
mikrobiologi, tempat-tempat penyimpanan yang tidak dibersihkan dan sisa makanan
akan menjadi penyebab terjadinya inoculum proses pembuatan. Dalam beberapa hal
produksi modern makanan fermentasi agak sedikit berbeda: wadah-wadah makanan
yang terbuka tetap digunakan dan sisanya tetap dipakai untuk pembuatan
selanjutnya.
Ethanol adalah
zat kimia pertama yang diproduksi dengan bantuan bioteknologi. Asal mula
penyulingan tidak jelas sekitar 14 abad Masehi. Ethanol secara luas digunakan
untuk meningkatkan atau menambah konten alkohol pada anggur dan bir.
Tentu saja hal
ini terjadi ketika persekutuan antara Prancis dan Skotlandia pada masa
kejayaannya hingga pengusaha pabrik brendi bangsa Prancis mengajarkan para
pengolah bir Skotlandia untuk menyuling bir mereka untuk memproduksi wisky.
Dari produksi minuman keras, bukan hanya itu, tetapi sebuah langkah untuk
produksi alkohol murni dan kira-kira 25% dari produksi ethanol dunia tetap
diproduksi dengan rute biologis ini.
Hampir seabad
yang lalu tidak disadari bahwa mikro organisme terlibat dalam produksi alkohol
dan cuka. Penemuannya datang ketika sekelompok pedagang Perancis sedang mencari
suatu metode yang bisa mencegah anggur dan bir dari pengasaman ketika mereka
berlayar melalui jarak jauh. Mereka meminta pertolongan Louise Pastur.
Pada saat itu
banyak ilmuwan percaya bahwa udara bereaksi pada gula dalam cairan dan gas
untuk mengubahnya menjadi alkohol. Malah sebaliknya, Pastur menemukan bahwa
ragi merubah gula menjadi alkohol dengan ketiadaan udara. Proses anaerobik seperti
itu telah dikenal sebagai fermentasi. Pengasaman dan pembusukan terjadi
kemudian dan akan menjadi aktivitas sejumlah bakteri, yaitu bakteri asam
asetat. Yang mana merubah alkohol menjadi cuka (asam asetat). Solusi Pastur
adalah menghangatkan alkohol cukup untuk membunuh keberadaan banyak
mikroorganisme. Suatu proses yang tidak berpengaruh terlalu besar dalam
mengolah anggur atau bir proses ini diketahui sebagai sterilisasi, walaupun
kita tahu bahwa itu sama dengan teknik yang digunakan untuk membuat sake di
wilayah timur lebih dari 300 tahun sebelumnya.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini,
bioteknologi telah mengalami perkembangan sangat pesat. Di beberapa negara
maju, bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara
intensif dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang dihadapi manusia pada
saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut; kebutuhan pangan,
obat-obatan, penelitian, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia.
Kemajuan dan perkembangan bioteknologi
tidak dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti:
mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan genetika. Kompetensi menguasai
bioteknologi tersebut dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia
diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode mutakhir
bioteknologi. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir
bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti: kultur jaringan,
kloning, hibridoma, dan rekayasa genetik secara prospektif telah mampu
menghasilkan produk-produk penemuan baru.
Sebagai ilustrasi; penemuan-penemuan baru
dibidang immunologi (ilmu yang mempelajari sistem kekebalan tubuh) telah
berhasil diproduksi antibodimonoklonal (MAb) secara massal. Penemuan MAb dengan
metode klonasi (clone), memiliki kelebihan antara lain: peka (sensitivitas),
khas (spesifitas), dan akurat. Selain itu, MAb dapat pula digunakan untuk
memberikan jasa pelayanan dalam berbagai hal seperti: diagnosis suatu penyakit
dengan akurat, pencegahan dan pengobatan penyakit. Kontribusi MAb telah dapat
dirasakan manfaatnya khususnya dalam dunia riset (research) seperti:
enzymeimmunoassay (EIA), radioimmunoassay (RIA), dan immunositokimia (immunocytochemistry).
Perkembangan bioteknologi secara ringkas
dapat digambarkan sebagai berikut :
No
|
Tahun
|
Penemuan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
|
Sebelum masehi
1500
1926
1953
1962
1972
1976
2000
|
Pemanfaatan ragi untuk membuat anggur,
tape, sake dan bir
Pennggunaan mikroba untuk menghasilkan
aseton dan butanol
Penemuan antibiotik oleh Alexander
Fleming
Penemuan struktur DNA oleh Watson dan
Crick, yaitu mekanisme perpindahan informasi genetika.
Penemuan enzim restriksi
Penemuan plasmid sebagai vector
Pemetaas gen manusia
Penemuan rekombinasi DNA di
laboratorium
|
Istamar
syamsuri, dkk, 2004
C. Jenis-jenis Bioteknologi
Jenis
bioteknologi dibagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional atau
bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. Secara prinsip bioteknologi
konvensional berbeda dengan bioteknologi modern. Perbedaan prinsip itu terutama
pada cara memanipulasi sifat-sifat organisme.
1. Bioteknologi Konvensional
Adalah
bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia dan proses biokimia yang terjadi secara
alami tanpa melibatkan perubahan susunan gen untuk menghasilkan produk atau
jasa. Bioteknologi ini manipulasi dilakukan pada kondisi lingkungan dan media
tumbuh (substrat). Zat-zat tertentu ditambahkan dalam media tumbuh agar mikroba
yang ditumbuhkan mampu menyintesis suatu senyawa. Misalnya dalam memproduksi
mono sodium glutamate (MSG/vetsin). Produksi ini dibantu oleh bakteri Corynobacterium
glutamicum. Dalam medium tumbuh ditambahkan vitamin biotin dalam jumlah
yang sangat kecil.
2. Bioteknologi Moderen
Adalah
bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa yang melibatkan
perubahan susunan gen dalam upaya menghasilkan produk yang bermutu. Jadi
bioteknologi modern tidak hanya memanipulasi pada kondisi lingkungan serta
media kultur, tetapi susunan gen dalam kromosom. Bioteknologi ini dikenal juga
dengan “Rekayasa Genetika “ atau manipulasi genetik adalah suatu upaya
memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat
yang diinginkan. Memanipulasi genetik ini dilakukan dengan menambah atau
mengurangi DNA.
D. Aplikasi Bioteknologi
1. Aplikasi Bioteknologi Konvensional.
Bioteknologi konvensional atau bioteknologi
tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia
dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
1). Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan
dan Minuman
a. Pembuatan Tape
Tape
merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat
dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera,
Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang
merah dan putih, kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk
menghasilkan kualitas yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan
strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
1). bahan dasar singkong
atau beras ketan memiliki kualitas baik;
2). memperhitungkan macam
dan banyak ragi yang digunakan;
3). memilih cara pemasakan
bahan dasar (ditanak atau direbus);
4). memilih cara menyimpan
tape (dengan plastik atau daun);
5). memperhatikan
keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan
tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem, baik untuk diminum
atau untuk kue.
b. Pembuatan
Tempe
Tempe adalah makanan yang populer di
negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai
atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari
kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah
protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana
yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan kimia pada protein, lemak,
dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan
menghasilkan antibiotika yang mencegah penyakit perut seperti diare.
c. Pembuatan
oncom
Oncom merupakan makanan yang dikenal di
kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas
kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat
menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami. Neurospora
dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses
fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas
kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
d. Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai
berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber
karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna
larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu. Perendaman kedelai dilakukan
dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam.
Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus
wentii dan Rhizopus sp.
e. Pembuatan
Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang
diawetkan dengan jalan fermentasi asam. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus
sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus. Mikroorganisme
tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat.
Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan
memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan
nama ‘acar’.
f. Pembuatan Roti
Jika Anda makan roti
atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti atau donat itu
sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu dengan
bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung
akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida
dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan
roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika
adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal
ini dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi.
g. Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang.
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus
bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada
suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil
dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang
mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu
berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan
dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna
protein dan lemak menjadi asam amino.
Pada umumnya keju dapat dikelompokkan
menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam proses pemasakan. Keju menjadi keras
apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya
semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam.
Misalnya, keju romano, parmesan sebagai keju sangat keras, keju cheddar, swiss
sebagai keju keras yang berperan Propioniobacterium sp., keju
roqueorforti yang berperan Pennicilium reguerforti sebagai keju setengah
lunak, keju camemberti sebagai keju lunak yang berperan Pennicilium
camemberti.
h. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat
dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan
efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di
pembuluh darah. Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu
agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke
dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC – 44oC
atau selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan
dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat
juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.
i. Minuman Berakohol
Anggur dan bir merupakan sebagian dari
contohnya. Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces.
Minuman yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur
yang sudah mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi
selama proses fermentasi. Proses pembuatan minuman ini sudah tidak diperlukan
tambahan gula lagi apabila ingin menambah cita rasa dapat ditambahkan
buah-buahan dan gula secukupnya.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri
yang bersifat asam laktat karena buah anggur mengandung asam malat yang tinggi.
Bakteri tersebut akan mengubah asam malat menjadi asam laktat yang lemah dan
proses ini disebut fermentasi malolaktat sehingga hasil minumannya memiliki
rasa yang lebih baik dan sedikit asam.
Bir sebenarnya merupakan produk yang
berasal dari tepung biji padi-padian yang difermentasi oleh ragi. Hanya ragi
tersebut tidak bisa menggunakan tepung itu secara langsung. Cara pembuatannya,
yaitu biji padi-padian dibiarkan untuk berkecambah terlebih dahulu, kemudian
dikeringkan lalu digiling, hasilnya disebut dengan malt yang berupa
glukosa dan maltosa, dan proses perubahan tersebut dinamakan dengan malting.
Selanjutnya baru difermentasi oleh ragi menjadi etanol dan karbondioksida.
j. Protein
Sel Tunggal (PST)
Mengingat jumlah penduduk yang semakin
meningkat dan masalah penyediaan bahan pangan yang semakin berkurang terasa
adanya ketidakseimbangan antara hasil pertanian dan kebutuhan, bahkan sumber
protein yang belum mencapai sasaran sehingga diperlukan cara baru melalui
teknologi dengan hasil teknoprotein yang dinamanakan Protein Sel Tunggal (PST).
Protein sel tunggal merupakan protein
yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang, bakteri dan berada di
dalam sel mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme tersebut memiliki protein
yang beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Jika mikroorganisme tersebut
memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan protein
dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
Berbagai produk hasil bioteknologi dengan memanfaatkan mikroorganisme
2). Mikroorganisme penghasil
obat
Mikroorganisme juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam
pengobatan, misalnya digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
a.
Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat
kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau
mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan antibiotik ini harus dalam
lingkungan steril agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin terjadi, sehingga
pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan dapat optimal dan menghasilkan
produk yang optimal juga. Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh Alexander
Fleming yang diberi nama Penicilin yang dihasilkan oleh Penicillium.
Jamur ini hidup dengan menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan
untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat yang disekresikan ke
lingkungannya dan dapat membunuh mikroorganisme lain.
b.
Vaksin
Pada masa ini berjuta-juta orang
melakukan vaksinasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah
membantu dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme
yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan
suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme
tersebut.
3). Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Salah satu cara
untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah penggunaan mikroorganisme sebagai
pengendali hayati dalam membasmi hama tanaman. Pengendalian hama dapat
digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah dan tanaman yaitu Bacillus
thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan menjadi insektisida mikrobial, yang
menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga, yaitu larva atau
ulat serangga.
Mikroorganisme pembasmi hama tanaman
4). Mikroorganisme
yang Berperan dalam Bidang Industri
a. Sebagai Penghasil Energi
Minyak bumi dan batu bara
semakin lama akan semakin habis karena merupakan sumber daya alam tidak dapat
diperbarui dan cadangannya semakin tipis. Apabila kebutuhan manusia meningkat
apa yang akan terjadi? Saat ini sudah dikembangkan gas bio sebagai penghasil
energi. Apa yang dimaksud
dengan gas bio? Gas bio merupakan gas metana yang diproduksi oleh
mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak dengan tangki fermenter.
Prosesnya mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana, gas ini kemudian
dapat dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi seperti gas elpiji.
Limbahnya sangat baik untuk pupuk tanaman.
Saat ini telah ditemukan bakteri yang
mampu membersihkan limbah beracun sekaligus menghasilkan listrik. Dapat
digunakan untuk menjalankan peralatan listrik berdaya rendah. Penelitian
dilakukan oleh Charles Miliken dan Harold May dari Universitas Kedokteran
Carolina Selatan. Desulfitobacteria berhasil mengungkap kemampuannya untuk
menghancurkan dan mengatasi polutan yang paling bermasalah yaitu PCB (Poychlorinated
biphenyl) dan beberapa larutan kimia.
b. Sebagai Pencerna Limbah
Limbah organik di rumah tangga, industri,
pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang dapat mengakibatkan pencemaran.
Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui penguraian secara aerob dan
anaerob. Secara aerob pada beberapa mikroorganisme (bakteri, protista, dan
jamur) yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi mineral-mineral,
gas-gas, dan air. Hal tersebut membutuhkan banyak oksigen. Pemrosesan limbah
ada dua materi, yaitu menggunakan lumpur aktif dan proses menggunakan saringan
tetes. Sistem pengolahan dengan lumpur aktif merupakan pengolahan limbah cair
yaitu bakteri aerobik dalam suatu bak limbah yang telah diberi aerasi,
bertujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen
dalam limbah. Sedangkan sistem pengolahan dengan saringan tetes merupakan
pengolahan limbah cair yang menggunakan biofilum yang merupakan lapisan
mikroorganisme yang menutupi hamparan saringan atau filter pada dasar bak
limbah. Hamparan tersebut berupa tumpukan arang, plastik, dan kerikil. Penguraian
secara anaerob merupakan proses biologis gas bio (gas metan= CH4). Gas bio
dapat berguna sebagai sumber energi alternatif yaitu pembakaran untuk
menghasilkan listrik.
c. Sebagai Pemisah Logam Berat
Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan
Thiobacillus oxidans termasuk khemolitotrof, yaitu bakteri pemakan
batuan yang tumbuh subur di tempat pertambangan, peranannya sangat penting
karena dapat mengekstraksi berbagai jenis logam. Bakteri ini dapat memperoleh
energinya dari oksidasi zat anorganik, yaitu besi dan belerang. Bakteri ini
juga dapat tumbuh dengan subur dalam lingkungan tanpa adanya zat organik, dia
mampu mengekstrak karbon secara langsung dari karbon dioksida di atmosfer.
Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk memisahkan logam dari bijih logam yang
diterapkan di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan jika terikat
dengan bijihnya.
d. Penghasil Asam Amino
Pada makanan sering ditambahkan monosodium
glutamat, yaitu sebagai penambah cita rasa. Tahukah Anda lebih dari 165.000 ton
asam glutamate telah digunakan untuk pembuatan monosodium glutamat. Asam-asam
amino itu antara lain lisin, lisin ini terdapat pada manusia, hanya tingkatnya
rendah. Bakteri yang dapat menghasilkan asam amino adalah Corinebacterium
glutamicum mampu untuk menghasilkan asam glutamat. Untuk itu
mikroorganisme ini digunakan sebagai menjadi produk utama industri, yaitu
penghasil asam amino.
e. Meningkatkan Produksi Pertanian
Apa manfaat dari bakteri Rhizobium pada
tanaman polong? Bakteri ini mampu menambat nitrogen sehingga tanaman akan
menjadi subur. Saat ini telah dikembangkan strain (galur) bakteri yang mampu
menambat nitrogen secara efektif yang dinamakan legin. Legin dapat disimpan dan
dibiarkan ke dalam medium untuk dijual. Caranya yaitu dengan menyebarkannya di
ladang dengan tujuan agar tanaman polong dapat bersimbiosis dengan bakteri ini.
Bakteri Bacillus thuringiensis telah dikembangbiakkan karena
kemampuannya untuk mematikan ulat yang menjadi hama tanaman, dengan cara
menyemprotkan ke lahan pertanian. Hal ini merupakan cara pengendalian biologi
atau hayati yang tidak menimbulkan pencemaran.
f. Penghasil Alkohol
Alkohol ini
merupakan hasil fermentasi dari khamir, yaitu Saccharomyces cereviceae. Mikroorganisme tersebut dapat mengubah
karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida. Banyak sekali manfaat alkohol,
di antaranya sebagai bahan bakar mesin karena mempunyai kelebihan mesin dapat
menyala lebih lama, tidak menyebabkan polusi, dan tidak meningkatkan kadar
karbondioksida di atmosfer.
2. Aplikasi Bioteknologi Moderen.
Perkembangan bioteknologi modern telah
ditempuh dengan banyak cara, tetapi kita akan mengenal beberapa saja, yaitu
kultur jaringan dan rekayasa genetika.
1). Kultur Jaringan
Kultur
jaringan merupakan sebuah teknologi vegetatif yang sangat popular dan sudah
meluas penggunaannya. Pada teknik ini sebagian kecil dari jaringan tumbuhan
dikultur dalam suatu medium yang mengandung zat-zat kimia sebagai bahan makanan
untuk pertumbuhan. Zat-zat kimia tersebut misalnya sukrosa, mineral, hormone,
vitamin, dan santan kelapa. Jaringan tersebut akan tumbuh menjadi kalus
(gumpalan jaringan yang belum berbentuk). Kalus tersebut membelah (tumbuh) dan
terbentuklah tunas, akhirnya menjadi satu tanaman yang utuh (lengkap). Hal ini
terjadi karena setiap sel mempunyai sifat totipotensi, artinya setiap sel
mempunyai informasi/kemampuan untuk membantu seluruh bagian tumbuh
Bioteknologi dengan
menggunakan kultur jaring
2). Kultur
Sel Hewan
Selain kultur sel tumbuhan, kita dapat juga melakukan kultur sel hewan,
hanya saja kultur sel hewan tidak dapat menghasilkan organ atau tubuh individu.
Kultur sel hewan hanya menghasilkan selapis sel yang diklon terus menerus. Jadi
sel lidah tidak dapat dikultur untuk menghasilkan lidah yang utuh. Hal ini
disebabkan sifat totipotensi sel hewan rendah. Selain itu untuk menghasilkan
organ harus melalui diferensiasi sel yang dipengaruhi oleh lingkungan tertentu.
Untuk menghasilkan individu, hewan yang dikultur harus masih dalam
tahap embrio, terutama tahap morula dan blastula. Kultur embrio di dalam tabung
ini dikenal sebagai kultur in vitro. Embrio dapat diklon menjadi beberapa
embrio identik. Untuk menumbuhkan embrio menjadi individu, embrio harus ditanam
di dalam uterus hewan betina.
Kultur sel hewan telah lama digunakan dalam produksi vaksin virus tetapi
sampai tahun 1960-an budaya skala besar bahkan tidak pernah dicoba. Hal ini
sukses besar sebagaimana mestinya dengan
penerapan prinsip-prinsip operasi aseptis yang giat dirumuskan selama pengembangan
dari fermentasi penisilin. Dengan beberapa macam sel hewan ada masalah tidak
ditemui dengan sel-sel mikroba, yaitu bahwa sel-sel keramik tidak tumbuh di
suspensi tetapi memerlukan permukaan untuk pertumbuhan. Untuk memenuhi
persyaratan ini beberapa solusi baru telah dipakai. Dalam beberapa kasus, luas
permukaan di dalam pembuluh ditingkatkan dengan penambahan pembawa butir-butir
mikro yang dipelihara dalam suspensi; dalam kasus lain, lempengan ganda
dipasang di dalam fermenter. Meskipun dengan adanya keberhasilan-keberhasilan
ini penerapan kultur sel hewan massa telah dibatasi terutama untuk produksi
vaksin. Jalan baru telah terbuka dengan realisasi bahwa jenis sel tertentu yang
berasal dari tumor manusia dapat mengeluarkan cukup tinggi protein manusia
untuk menjamin penggunaan mereka untuk produksi komersial. Jadi melanoma jenis Bowes di atas menghasilkan
aktivator plasminogen jaringan yang dapat digunakan untuk melarutkan bekuan
darah berikut trombosis koroner. Jenis sel Namalwa di atas memproduksi
interferons dan saat ini adalah sebuah sumber komersial antivirus dan
antikanker protein. Namun demikian, jumlah jenis-jenis tumor mengidentifikasi
bahwa produk yang berguna terbatas.
Dalam sepuluh tahun terakhir, jenis-jenis sel tumor tertentu telah menarik
banyak perhatian dan jenis-jenis sel ini adalah hybridomas. Seperti nama
mereka, secara tidak langsung menyatakan, hybridomas adalah sel-sel hibrid.
Mereka tercipta dari penyatuan sel
myeloma (sejenis tumor) dengan limpa penghasil antibodi limfosit. Selanjutnya,
sel limfosit memperoleh keabadian dan dapat tumbuh tanpa batas pada kultur sel
sambil terus mengeluarkan antibodi. Karena hanya limfosit tertentu mensintesis
antibodi satu spesies, semua molekul antibodi yang dibuat oleh budaya hybridoma
tertentu akan identik. Karena semua antibodi dalam persiapan adalah identik
mereka dikatakan monoklonal, yaitu mereka semua berasal dari satu klon dari
limfosit. Antibodi monoklonal dapat disucikan dengan mudah dan
findapplication dalam berbagai bidang dari kit diagnostik untuk terapi kanker
dan protein pemurnian.
3). Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah tindakan sengaja untuk memodifikasi DNA
(Substansi kimiawi dalam kromosom yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat).
Dalam arti luas , Tettamnzi melukiskannya sebagai bentuk-bentuk manipulasi dan pergantian
tatanan gen dari organisme hidup. (wiliam Chang, hal119 ; 2008)
Contoh rekayasa genetika :
a. Rekombinasi DNA
DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies
yang lain, dengan tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses penyambungan
ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA.
Pembuatan insulin
1. DNA sel manusia dipotong dengan enzim pemotong.
2. Diambil gen penghasil insulin dari DNA yang dipotong tersebut.
3. Gen disambungkan pada plasmid bakteri Escherichia coli.
4. Hasil sambungan dimasukkan ke dalam sel bakteri Escherichia
coli.
5. Spesies ini dipelihara di tempat khusus dan dikembangbiakkan.
6. Sehingga mampu memproduksi insulin manusia
Bioteknologi DNA rekombinan
b. Fusi Sel/teknologi hibridoma
Fusi sel/teknologi hibridoma adalah
peleburan/fusi dua sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung
gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang dihasilkan dari fusi ini dinamakan
hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker). Hibridoma ini sering
digunakan untuk memperoleh antibodi
dalam pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
Fusi sel/ Teknologi Hibridoma
c. Transfer inti
Transfer inti adalah proses pemindahan inti sel
tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur tersebut akan membelah
diri dan menjadi embrio. Transfer inti disebit juga kloning inti. Contoh
kloning yaitu domba ‘Dolly’.
Teknologi Transplantasi Inti/Transfer Inti
d. Teknologi Plasmid
Adalah molekul DNA
berbentuk sirkuler yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi. Plasmid
merupakan DNA nonkromosom, karena sel tersebut memiliki kromosom tersendiri.
Plasmid digunakan sebagai vector yaitu alat untuk memasukkan gen ke dalam sel
target.
Teknologi Plasmid
E.
Peranan Bioteknologi
bagi kehidupan
Bioteknologi telah
menghasilkan produk-produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di berbagai bidang, baik secara konvensional maupun secara modern.
a.
Bioteknologi konvensional
1.
Pangan
Tempe – jamur Rhizopus
Oncom – jamur Neurospora ditophila
Tapai
ketan – Saccharomyces cereviceae
Kecap –
jamur aspergillus
2. Pertanian
Hidroponik – cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman. Suatu tanaman
jenis mustard alami yang diseleksi oleh manusia menghasilkan tanaman brokoli,
kubis, kembang kol dan lain-lain.
3. Peternakan
Domba ankon – domba berkaki pendek dan
bengkok, hasil mutasi alami. Sapi Jersey – diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandugan
krim lebih banyak
4. Kesehatan dan Pengobatan
Antibiotik – digunakan untuk pengobatan,
diidolasi dari bakteri dan jamur. Vaksin – mikroorganisme atau bagian
mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas.
b.
Bioteknologi Moderen
1. Pangan
Buah tomat – hasil manipulasi genetik sehingga tahan lama, tidak cepat
matang dan membusuk.
Kentang – mengalami mutasi genetik sehingga
kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa.
2. Pertanian
Tanaman kedelai Tengger dan kedelai hijau camar – berumur pendek
dengan produktivitas tinggi, diperoleh dari radiasi seleksi biji – biji kedelai.
Tanaman jagung dan kapas – resisten terhadap
serangan penyakit gen tertentu setelah gennya di manipulasi.
3. Peternakan
Pembelahan embrio secara fisik – menghasilkan
kembar identik pada domba, sapi, babi, kuda.
Ternak unggul – hasil manipulasi genetik,
contoh unggul pada daging dan susunya.
4. Kesehatan dan Pengobatan
Hormon pertumbuhan somatotropin yang
dihasilkan oleh Escherichia coli. Manipulasi produksi vaksi – menggunakan E.
Coli agar lebih efisien.
Namun, perlu juga
diperhatikan dampak negatif dari perkembangan bioteknologi tersebut. Beberapa
dampak negatif yang mungkin timbul akibat dari perkembangan bioteknologi
diantaranya sebagai berikut :
1. Alergi
Gen asing yang disisipkan pada organisme yang menjadi makanan
manusia dapat menyebabkan alergi terhadap individu tertentu. Untuk mencegahnya,
perlu dilakukan pengujian dalam jangka waktu yang lama untuk memastikan ada
tidaknya efek negatif tersebut terhadap konsumen. Selain itu, produk yang
mengandung organisme hasil rekayasa bioteknologi harus diberi label dengan
jelas guna memberi informasi kepada konsumen mengenai produk yang dikonsumsi.
2.
Hilangnya plasma
nutfah
Kepunahan plasma nutfah dapat diatasi dengan melakukan pemeliharaan
berbagai jenis hewan dan tumbuhan di suatu situs konservasi tertentu.
3.
Rusaknya ekosistem
Gangguan terhadap kondisi normal lingkungan dapat menyebabkan
rusaknya ekosistem. Tanaman kapas Bt selain menyebabkan matinya hama ulat yang
memakannya, juga diduga menyebabkan larva kupu-kupu lain ikut mati.
4. Produk-produk
hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:
a. Gen sintetik dan produk gen baru yang
berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan
hewan.
b. Rekayasa
genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung,
adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan
tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
c. Virus di dalam sekumpulan genom yang
menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
d. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen
oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
e. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi,
jalur utama penyebab penyakit.
f. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang
genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker
dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
g. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida
mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni
manusia dan binatang seperti pada tanaman.
5. Dampak terhadap
lingkungan
Saat ini, umat
manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk
hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan
rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam telah
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30
tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified
Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products.
6. Dampak
terhadap etika moral
Penyisipan gen
makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam
dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam
tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan.
Permasalahan produk-produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi
kalangan agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan
pada manusia.
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi
tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari
adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang
memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak
tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik
sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang
bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi.
Rangkuman
1.
Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau
rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk
yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat
dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup
untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
2. Perkembangan bioteknologi secara ringkas
dapat digambarkan sebagai berikut :
No
|
Tahun
|
Penemuan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
|
Sebelum masehi
1500
1926
1953
1962
1972
1976
2000
|
Pemanfaatan ragi untuk membuat anggur,
tape, sake dan bir
Pennggunaan mikroba untuk menghasilkan
aseton dan butanol
Penemuan antibiotik oleh Alexander Fleming
Penemuan struktur DNA oleh Watson dan
Crick, yaitu mekanisme perpindahan informasi genetika.
Penemuan enzim restriksi
Penemuan plasmid sebagai vector
Pemetaas gen manusia
Penemuan rekombinasi DNA di
laboratorium
|
3. Jenis-jenis bioteknologi
a. Bioteknologi Konvensional
Adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikrobia dan proses biokimia yang terjadi secara alami tanpa melibatkan
perubahan susunan gen untuk menghasilkan produk atau jasa.
b.
Bioteknologi
Moderen
Adalah bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa yang melibatkan perubahan susunan gen dalam upaya
menghasilkan produk yang bermutu.
4. Aplikasi bioteknologi konvensional
1. Pembuatan tape
2. Pembuatan kecap
3. Pembuatan oncom
4. Pembuatan tempe
5. Pembuatan asinan sayur
6. Pembuatan keju
7. Pembuatan Yogurt
8. Pembuatan PST ( protein sel tunggal) dan
lain-lain
9. Pembuatan alkohol
5. Aplikasi Bioteknologi Moderen.
1. Kultur jaringan ( sel hewan dan sel
tumbuhan)
2. DNA rekombinan
3. Teknologi hibridoma
4. Fusi sel
5. Teknok Plasmid
6. Transfer inti
4.
Peranan Bioteknologi
bagi kehidupan
a.
Bioteknologi konvensional
1.
Pangan
Tempe – jamur Rhizopus
Oncom – jamur Neurospora ditophila
Tapai
ketan – Saccharomyces cereviceae
Kecap –
jamur aspergillus
2. Pertanian
Hidroponik – cara bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai tempat menanam tanaman. Suatu tanaman
jenis mustard alami yang diseleksi oleh manusia menghasilkan tanaman brokoli,
kubis, kembang kol dan lain-lain.
3. Peternakan
Domba ankon – domba berkaki pendek dan
bengkok, hasil mutasi alami. Sapi Jersey – diseleksi oleh manusia agar
menghasilkan susu dengan kandugan krim lebih banyak
4. Kesehatan dan Pengobatan
Antibiotik – digunakan untuk pengobatan,
diidolasi dari bakteri dan jamur. Vaksin – mikroorganisme atau bagian
mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas.
b.
Bioteknologi Moderen
1. Pangan
Buah tomat – hasil manipulasi genetik sehingga tahan lama, tidak cepat
matang dan membusuk.
Kentang – mengalami mutasi genetik sehingga
kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa.
2. Pertanian
Tanaman kedelai Tengger dan kedelai hijau camar – berumur pendek
dengan produktivitas tinggi, diperoleh dari radiasi seleksi biji – biji kedelai.
Tanaman jagung dan kapas – resisten terhadap
serangan penyakit gen tertentu setelah gennya di manipulasi.
3. Peternakan
Pembelahan embrio secara fisik – menghasilkan
kembar identik pada domba, sapi, babi, kuda.
Ternak unggul – hasil manipulasi genetik,
contoh unggul pada daging dan susunya.
4. Kesehatan dan Pengobatan
Hormon pertumbuhan somatotropin yang
dihasilkan oleh Escherichia coli. Manipulasi produksi vaksi
– menggunakan E. Coli agar lebih efisien.
5. Dampak bioteknologi
1. Alergi
2. Hilangnya plasma nutfah
3. Rusaknya ekosistem
4. Etika moral
5. Lingkungan
6. Ekonomi
7. Produk-produk hasil rekayasa genetika
Tugas
Kunjungilah salah
satu industri rumah tangga yang menggunakan fermentasi (bioteknologi konvensional), misalnya
yoghurt, tempe atau kecap. Kalau tidak ada industri rumah tangga di sekitar
tempat tinggalmu , carilah informasi mengenai proses fermentasi dari berbagai sumber speeti buku-buku,
majalah atau internet. Buatlah laporan tertulis mengenai jenis mikroba, bahan
baku yang digunakan, serta cara pembuatannya. Presentasikan hasil tugas anda
dan bandingkan dengan kelompok lain.
Evaluasi
1. Perhatikan ciri-ciri bioteknologi berikut :
1). Teknik dalam
peralatan yang digunakan relatif sederhana.
2). Melibatkan
plasmid sebagai vektor
3). Hasil yang
diperoleh tidak dapat diramalkan
4). Manipulasi
dilakukan pada susunan gen dalam kromosom
5). Ditujukan untuk
menghasilkan organisme transgenik
Ciri-ciri
bioteknologi modern meliputi….
A.
1), 2), dan 3)
B.
1), 3), dan 4)
C.
1), 4), dan 5)
D.
2), 3), dan 4)
E.
2), 4), dan 5)
Jawab E
Ciri-ciri 2, 3, 4
adalah ciri-ciri bioteknologi modernm sedangkan ciri 1 adalah bioteknologi
konvensional, dan bioteknologi bukan hanya menghasilkan organisme transgenik.
2. Salah satu masalah yang
dihadapi para petani adalah serangan hama yang dapat menghancurkan tanamannya. Berikut ini beberapa
upaya mengatasi permasalahan tersebut :
1. dihasilkannya senyawa
pemberantas hama misalnya DDT
2. memanfaatkan bakteri Bacillus
thuringiensis
3. dihasilkannya varietas tahan
hama
4. mengembangkan antibiotik
Sumbangan bioteknologi
untuk mengatasi masalah tersebut adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
Jawab A
Ciri 3
dan 4 adalah hasil dari bioteknologi
3. Di Supermarket dan Mall
banyak di jual semangka atau jambu air dan tomat tanpa biji. Keadaan tersebut
sebenarnya merupa-kan hasil bioteknologi rekayasa manusia melalui cara....
A.
Radiasi
- Okulasi
C.
Hibridasi
D.
Kultur jaringan
E.
Transplantasi inti
4. Perhatikan tabel
berikut :
No
|
Produk
|
Bahan Mentah
|
Mikrobia
|
1
2
3
4
5
|
Kecap
Yoghurt
Tempe
Nata de coco
Kefir
|
Kedelai
Susu
Kedelai
Kelapa
Susu
|
Rhizopus oryzae
Streptococcus thermophillus
Streptococcus lactis
Acetobacter xylinum
Aspergillus wentii
|
Hubungan yang benar
antara produk, bahan mentah dan mikrobia adalah….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Jawab C
Pasangan yang tepat
antara produk, bahan mentah dan mikrobia adalah 2 dan 4 ( sudah jelas)
5. Virus dapat
digunakan sebagai organisme penghasil interferon dengan teknik pembentukan sel
baru secara....
A. rekombinasi DNA
B. fusi sel
C. fragmentasi
D. filtrasi
E. mitosis
6. Perhatikan diagram
berikut.
A. deferensiasi
B. regenerasi
C. totipotensi
D. bioremediasi
E. transplantasi gen
Jawab E
DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies
yang lain, dengan tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses penyambungan
ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA atau transplantasi gen
8. Penggunaan bakteri Bacillus
thuringensis (Bt) dalam rekayasa tumbuhan bertujuan untuk mempe roleh
tumbuhan yang ......
A. menghasilkan asam amino yang lengkap
B. menghasilkan pestisida pembunuh hama
C. mampu memupuk dirinya sendiri
D. menguraikan senyawa yang bersifat racun
E. proses fotosintesisnya berjalan sangat cepat
A. menghasilkan asam amino yang lengkap
B. menghasilkan pestisida pembunuh hama
C. mampu memupuk dirinya sendiri
D. menguraikan senyawa yang bersifat racun
E. proses fotosintesisnya berjalan sangat cepat
Jawab B
Bacillus
thuringensis (Bt) adalah
mikroorganisme yang dapat menghasilkan pestisida pembunuh hama
9. Implikasi bioteknologi bagi kehidupan manusia umumnya
bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan munculnya
berbagai organisme unggul atau transgenik yang begitu cepat. , namun dipastikan
akan muncul dampak negatif yang mungkin timbul adalah
A. kerusakan ekosistem
B. erosi plasma nutfah
C. organisme resisten terhadap penyakit
D. hilangnya daya dukung lingkungan
E. biaya rehabilitasi hutan meningkat
A. kerusakan ekosistem
B. erosi plasma nutfah
C. organisme resisten terhadap penyakit
D. hilangnya daya dukung lingkungan
E. biaya rehabilitasi hutan meningkat
Jawab B
Membuat tanaman transgenik dengan
memanfaatkan bibit unnggul untuk menghasilkan tanaman yang unggul akan
mengakibatkan berkurangnya plasma nutfah atau sumber gen ( erosi plasma nutfah)
10. Berikut ini
tahapan-tahapan pada rekayasa genetika.
1. plasmid diinjeksi ke vektor bakteri
2. penyambungan gen insulin ke plasmid
3. pembiakan bakteri penghasil insulin
4. pemotongan gen penghasil insulin dari kromosom dengan endonuklease restriksi
5. Pengambilan plasmid bakteri dan sel pancreas
Berdasarkan tahapan di atas, urutan tahapan rekayasa genetika yang benar adalah … .
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 5 – 3 – 1 – 2 – 4
C. 2 – 4 – 5 – 3 – 1
D. 5 – 4 – 2 – 1 – 3
E. 4 – 2 – 3 – 1 – 5
1. plasmid diinjeksi ke vektor bakteri
2. penyambungan gen insulin ke plasmid
3. pembiakan bakteri penghasil insulin
4. pemotongan gen penghasil insulin dari kromosom dengan endonuklease restriksi
5. Pengambilan plasmid bakteri dan sel pancreas
Berdasarkan tahapan di atas, urutan tahapan rekayasa genetika yang benar adalah … .
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 5 – 3 – 1 – 2 – 4
C. 2 – 4 – 5 – 3 – 1
D. 5 – 4 – 2 – 1 – 3
E. 4 – 2 – 3 – 1 – 5
Jawab D
Urutan yang benar
tentang tahapan rekayasa genetika adalah 5-4-2-1-3 ( sudah jelas)
11.
Perhatikan Bioteknologi modern ini
Bioteknologi di atas adalah ........
A. Hibridoma
B. Kloning
C. Teknik Plasmid
D. Kultur jaringan
E. Transplantasi nucleus
Bioteknologi di atas adalah ........
A. Hibridoma
B. Kloning
C. Teknik Plasmid
D. Kultur jaringan
E. Transplantasi nucleus
Jawab C
Adalah molekul DNA
berbentuk sirkuler yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi. Plasmid
merupakan DNA nonkromosom, karena sel tersebut memiliki kromosom tersendiri.
Plasmid digunakan sebagai vector yaitu alat untuk memasukkan gen ke dalam sel
target.
12. Pasangan yang tepat
antara mikro organisme dengan produk bioteknologi adalah
A. Sacharomyces cerevisae - tempe
B. Spirulina maxima - Kecap
C. Chlorella - SCP/ PST
D. Rhizopus oryzae - Oncom
E. Bacillus thuringiensis - Pemisah logam
A. Sacharomyces cerevisae - tempe
B. Spirulina maxima - Kecap
C. Chlorella - SCP/ PST
D. Rhizopus oryzae - Oncom
E. Bacillus thuringiensis - Pemisah logam
Jawab C
Ganggang yang dapat dijadikan untuk membuahan suplemen
bahan makanan tenak
13. Kapas Transgenik
yang dikembangkan di sulawesi memanfaaatkan mikroorganisme
A.Thiobacillus ferooksidan
B.Bacillus thuringiensis
C.Acetobacter xylinum
D.Nitrobacter
E. Rhizobium leguminosorum
A.Thiobacillus ferooksidan
B.Bacillus thuringiensis
C.Acetobacter xylinum
D.Nitrobacter
E. Rhizobium leguminosorum
Mikroorganisme yang dikembangkan untuk membuat
kapas transgenik adalah Bacillus thuringiensis, yang dikenal dengan kapas Bt
14.
Teknik rekayasa genetika yang
digunakan untuk memproduksi insulin dalam membantu pengobatan penyakit diabetes
melitus adalah....
A. Fermentasi
B. Kultur
jaringan
C. Fusi
protoplasma
D. DNA
rekombinan
E. Transplantasi
inti
Jawan D
Malalui
proses DNA rekombinan, insulin dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Caranya
dengan mencangkokkan gen ( transplantasi gen) yang mengkode insulin ke dalam
plasmid bakteri. Bakteri dengan DNA gabungan ini kemudian dibiarkan membiakkan
diri. Bakteri yang dibiakkan tersebut akan memproduksi insulin yang dibutuhkan.
15.
Untuk memperoleh antibodi monoklonal dalam
skala besar yang digunakan untuk pengobatan kanker dapat dilakukan dengan cara
.....
A.teknologi hibridoma
B.teknologi plasmid
C.transplantasi gen
D.transplantasi nukleus
E. totipotensi jaringan
A.teknologi hibridoma
B.teknologi plasmid
C.transplantasi gen
D.transplantasi nukleus
E. totipotensi jaringan
Jawab A
Pembuatan antibodi monoklonal menggunakan fusi
sel atau teknologi hibridoma. Fusi sel menghasilkan sel-sel yang dapat
menghasilkan antibodi sekaligus dapat memperbanyak diri secara terus-menerus
seperti sel kanker. Sel-sel inilah yang menghasilkan antibodi monoklonal.
Co cokkan jawaban Anda dengan Kunci jawaban yang terdapat di akhir modul ini. Hitunglah
jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Modul 5.
Rumus :
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban benar
X 100%
------------------------
Jumlah soal seluruhnya
Tingkat penguasaan yang anda capai :
90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
<
70 % = kurang
Nama Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
LKS 1 : Asal-usul Kehidupan
I. Tujuan : Memahami asal-usul kehidupan
melalui penafsiran dan diskusi
II. Dasar Teori :
Dulu orang
beranggapan bahwa makhluk hidup dapat muncul secara tiba-tiba atau spontan. Jan
Baptist van Helmont memberikan resep khusus untuk membuat tikus dengan
menempatkan butiran gandum yang ditutupi kain usang pada pojok kamar dalam
waktu 21 hari maka akan terbentuk tikus. Seperti halnya angsa dapat berasal
dari pucuk tumbuhan yang terbenam pada kolam. Konsep tersebut dianut dalam
kurun waktu yang cukup lama, bahkan secara tidak sengaja sekarangpun masih
dianut. Pernahkan kalin mendengar jangan makan kelapa karena akan menyebabkan
terkena cacing kremi, karena dianggap bahwa cacing kremi berasal dari kelapa.
Teori tersebut dikenal dengan Generatio spontanea atau abiogenesis.
Francesco Redi
mencoba melakukan eksperimen terkontrol untuk menunjukkan dari mana makhluk
hidup berasal. Hasil percobaan F. Redi menunjukkan larva lalat berasal dari
telur lalat yang sebelumnya hinggap pada daging. Percobaan redi dapat dilihat
pada gambar berikut
Lazzaro
Spallanzani juga melakukan eksperimen terkontrol. Cara yang ditempuh nya adalah
dengan memanaskan air kaldu pada tabung yang tertutup yang dibandingkan dengan
kaldu yang dipanaskan, tetapi tabung dibiarkan terbuka. Pada akhir percobaan
dapat diamati bahwa kaldu menjadi keruh karena organisme yang berasal dari
udara. Langkah yang ditempuh oleh Spallanzani memberatkan teori abiogenesis,
karena tertutupnya tabung menyebabkan zat hidup tidak dapat masuk.
Louis Pasteur
juga menunjukkan hasil eksperimennya adalah bahwa makhluk hidup tidak berasal
dari benda tidak hidup, sehingga menumbangkan teori generatio spontanea. Cara
yang ditempuh dengan memanaskan kaldu pada labu berbentuk leher angsa dan
membiarkannya sampai beberapa waktu ternyata labu tersebut tetap steril dari
mikroorganisme, kecuali kalau labu tersebut digulingkan sampai air kaldu
menyentuh leher dari tabung yang berbentuk huruf S. Eksperimen yang dilakukan
oleh Francesco Redi, Spallanzani dan Louis Pasteur memperkuat munculnya teori
tentang asal-usul kehidupan yaitu teori biogenesis.
Kegiatan I :
1. Bacalah
rangkuman materi diatas dengan seksama. Berdasarkan rangkuman materi tersebut
jawablah pertanyaan berikut !
2. Menurut teori
generatio spontanea makhluk hidup berasal dari apa ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Siapakah
pendukung teori tersebut ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Berikancontoh-contoh
fakta yang mendukung teori tersebut ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Meneurut teori
biogenesis makhluk hidup berasal dari apa ?
Jawab………………………………………………......................
6. Siapakah
pendukung teori tersebut ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Berikan
contoh-contoh fakta yang mendukung teori tersebut
Jawab…………………………………………………….................................................................................................................................................................................................................
Cermati gambar
rancangan Lazaro Spallanzani dan Louis
Pasteur berikut?
B
A
A
B
8. Lazzaro
Spallanzani dan Louis Pasteur menduga bahwa makhluk hidup bertebaran di udara
sehingga dapat masuk ke dalam air kaldu. Apa maksud pemanasan pada gambar
diatas ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………
9. Mengapa pada
tabung A tetap steril ( bening) ?
Jawab…………………………………………………..................
10. Mengapa
tabung B
menjadi keruh ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
11. Bila tabung B
kerug teori mana yang mendukung ?
Jawab………………………………………………………………
Alasan………………………………………………………………………………………………………………………………….......
12. Bila tabung A
kerug teori mana yang mendukung ?
Jawab………………………………………………………………
Alasan………………………………………………………............................................................................................................
13. Apakah dengan
eksperimen F. Redi. L. Spallanzani dan L. Pasteur mampu menjawab dari mana
asal-usul kehidupan ?
Kegiatan 2
II. Tujuan : Memahami asal-usul kehidupan
menurut teori
Evolusi kimia
III. Dasar
Teori :
Jika makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya, kemudian
bagaimana kehidupan di bumi ini dimulai ? Hipotesa tentang asal-usul kehidupan
juga diajukan oleh Alexander I. Oparin seorang ilmuwan rusia yang menduga bahwa
atmosfer bumi purba diselimuti oleh gas yang memiliki kesamaan dengan
senyawa-senyawa anorganik seprti amonia (NH3), hidrogen (H2), metana (CH4) dan
uap air (H2O). Energi berupa kilat, dan sinar ultraviolet dari sinar matahari
membantu gas-gas tersebut saling bereaksi untuk membentuk senyawa organik.
Salah satu senyawa organik tersebut adalah asam amino yang selanjutnya
membentuk senyawa yang lebih kompleks sebagai pembangun makhluk hidup. Selain
Oparin, ilmuwan lain seperti Harold Urey dan Stanley Miller yang merupakan
muridnya mencoba untuk membuktikan hipotesa tersebut dengan membuat rancangan
percobaan seperti gambar berikut :
Tugas :
1. Bacalah
rangkuman materi dengan seksama dan pahamilah isinya.
2. Rancangan
percobaan Stanley Miller mencoba membuktikan teori yang dikemukakan oleh
ilmuwan siapa ?
Jawab………………………………………………………………….
Alasan…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. Apakah
dihasilkan asam amino dalam percobaan tersebut ?
Jawab…………………………………………………………………..
4. Dapatkah
dikatakan bahwa asam amino yang terbentuk tersebut berasal dari gas-gas yang
saling bereaksi dari bunga api listrik ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
5. Menurut anda
asam amino tersebut merupakan senyawa anorganik atau organik ?
Jawab……………………………………………………………………
6. Menurut anda
gas-gas yang digunakan dalam percobaan tersebut termasuk senyawa organik
ataukah anorganik ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
7. Evolusi kimia
adalah pembentukan senyawa organik termasuk organik makromolekul dari
senyawa-senyawa anorganik sederhana dengan bantuan energi. Berdasarkan konsep
tersebut dan jawaban anda pada nomor sebelumnya, dapatkan dikatakan bahwa
peristiwa yang ditunjukkan oleh percobaan tersebut adalah peristiwa yang
menunjukkan adanya evolusi kimia ?
Jawab……………………………………………………………………
Alasan……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
8. Perhatikan
tingkatan struktural di dalam organisasi molekuler sel pada gambar di bawah ini
!
mitokondria
badan golgi
kromatin
mikrotubulus
RNA
Polisakarida
Unit pembangun glukosa
Adenin
dan basa lain
Asam
palmitat dan lain-lain
Berdasarkan gambar tersbut dapatkan
dikatakan bahwa asam amino merupakan senyawa yang merupakan unit pembangun dari
sel
Jawab………………………………………………………………
Alasan……………………………………………………………………………………………………………………………………....
9. Berdasarkan gambar tersebut di atas,
berikan alasan mengapa jika terbentuk asam amino dapat dikatakan bahwa untuk
proses selanjutnya akan terbentuk makhluk hidup ?
Jawab…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
10. Teori abiogenesis menganggap bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk tidak hidup. Menurut anda teori evolusi
kimia yang dikemukakan oleh Oparin tersebut dapatkah dikategorikan sebagai
penganut teori abiogenesis ?
Jawab………………………………………………………………….
Alasan…………………………………………………………………………………………………………………………………………....
Kegiatan
3
I.
Tujuan : Memahami teori evolusi biologi
II. Dasar Teori :
Oparin
menduga bahwa senyawa yang terbentuk dari evolusi kimia akan jatuh kelautan
yang panas. Dalam waktu yang lama senyawa-senyawa yang ada di lautan akan
membentuk senyawa baru yang lebih kompleks dan memilki kemampuan untuk
menggandakan diri dan membuat senyawa kimia lain untuk mencukupi kebutuhan
energi dan makanannya.
Diduga
bahwa sel hidup yang pertama menggunakan bahan organik di lautan sebagai pembangun struktur tubuhnya
serta untuk pemenuhan kebutuhan energinya, sehingga secara perlahan kandungan
bahan organik di lautan akan habis lebih cepat dibandingkan tenaga alam. Karena
molekul organik telah habis di lautan, maka organisme mulai belajar bagaimana
membuat biomolekul organiknya sendiri dengan memanfaatkan energi sinar matahari
melalui proses fotosintesis untuk membuat gula dan molekul organik lainnya,
dari CO2 yang mengikat nitrogen di atmosfer dan mengubahnya menjadi biomolekul
yang mengandung nitrogen seperti asam amino. Tahapan-tahapan hipotesis tentang
terbentuknya organisme yang lebih kompleks dari organisme sederhana dapat
dilihat pada skema berikut :
Protozoa alga Fungi Tanaman Hewan
Tugas :
1. Bacalah rangkuman materi di atas dengan
seksama dan pahamilah isinya !
2. Rangkuman materi di atas menceriterakan
tentang evolusi biologi yang merupakan perkembangan selanjutnya dari teori
evolusi kimia. Coba simpulkan apa yang dimaksud dengan evolusi biologi ?
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Organisme autotrof adalah organisme yang
mampu membuat makanan sendiri, tidak demikian halnya dengan organisme
heterotrof, menurut anda organisme yang pertama kali hidup merupakan organisme
autotrof atau heterotrof ?
Jawab………………………………………………………………
Alasan………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa yang menyebabkan organisme heterotrof
berubah menjadi organisme autotrof
Jawab………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Menurut anda mana yang lebih awal muncul
organisme prokariotik atau organisme eukariotik ?
Jawab………………………………………………………………
Alasan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
LKS 1 : Membuat Nata De Coco
I. Tujuan : Memanfaatkan hasil dari
tanaman kelapa berupa produk nata de coco yang dihasilkan dari air kelapa yang difermentasi
II.
Dasar Teori :
Nata de coco
merupakan makanan hasil permentasi air kelapa denganbantuan Acetobacter
xylinum. Nata de coco rasanya menyegarkan dan mengandung
banyak serat sehingga baik untuk pencernaan. Nata de coco juga
dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.Air kelapa merupakan media yang baik untukpertumbuhan mikroba,karena mengandung gula,senyawa nitrogen, mineral, dan
vitamin. Air kelapa yang biasa digunakan untuk membuat nata de coco
berasal darikelapa tua sedang (green mature). Nata de coco sebaiknya dibuat
darikelapa yang dipetik kurang dari satu minggu, agar nata yang dihasilkanlebih
tahan lama dan tidak mudah menjadi asam.Nata
berkalori rendah (kadar serat kasar 2,5%) memiliki kandungan air 98%
dengan tekstur agak kenyal, padat, kokoh, putuh, dan trasparan.Serat yang ada dalam nata jenis ini sangat
dibutuhkan dalam prosesfisiologis,
bahkan dapat membantu
para penderita diabetes mengatasi masalah dehidrasi.
III. Proses
pembuatan
Alat
dan bahan
1. Air kelapa
2. Stater Acetobacter
xylinum
3. Pupuk ZA
4. Gula pasir
5. Alat penyaring
6. Panci
7. Kompor
8. Baskom
9. Nampan
10. Gayung
11. Rak tempat
penyimpanan
12. Air kelapa
13. Gula pasir
14. Cuka
15. Zat urea
16. Stater/bibit
nata de coco
Cara Membuat
1.
Air kelapa mentah disaring dan dimasukkan ke dalam dandang/panci
dan dimasak sampai mendidih 100 derajat celsius, setelah mendidih masukkan gula
pasir, kemudian tambahkan gula, Za dan cuka sesuai dengan ukuran dari air
kelapa.
2.
Air kelapa yang mendidih dicapur dengan gula, cuka masukkan ke
dalam baki plastik yang sudah steril
3.
Baki
plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran dalam kondisi
steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari kelapa,
koran harus dijemur dipanas matahari
4.
Baki-baki
ditutup rapat dan disusun diatas rak dengan rapi dan ditiriskan sampai dingin.
5.
Pembibitan
dilakukan pada pagi hari sekitar jam
05.30-6.30
6.
Baki
hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila
ingin melihat hasil nata de coco bisa dilihat pada hari ke 3
7.
Bali
hasil pembibitan dibiarkan selama satu minggu
8.
Pada hari
ke 7 silakan nata de coco di panen
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Nurchalis dan Fami Amrusi Sukri. 1996. Bioteknologi dan
Al-qur’an:referensi
dakwah da’I modern. Gema Insani
Press:Jakarta
Budi Witarto, Arief. Bioteknologi di Indonesia: Kondisi dan Peluang. INOVASI
Vol.7/XVIII/Juni 2006
Chang, Wiliam.2009.Bioetika Sebuah Pengantar. Kasinius
(anggota IKAPI): Yogyakarta.
Jurnal Sains dan Teknologi
Indonesia, V5. N5, Agustus 2003, hal. 136-142 /Humas-BPPT/ANY
Kistinnah, Isti. dan Endang Sri Lestari. 2009.
Biologi. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Sudjadi.2008.Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta:
kanisius.
Winarno,
F.G.2002.Pengantar Bioteknologi.MBrio:Bogor
RIWAYAT
HIDUP PENULIS
Nama : Hj. Tri Krisnawati,
Anak
ketiga dari 5 bersaudara pasangan dari
H..Sukahono dan Hj. Sriwati.
Tempat/tanggal
lahir : Hulu
Sungai Selatan, 22 Januari 1967.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Bidang Studi
Biologi di SMAN 2 Kandangan.
Alamat : Jl. Pemuda Lorong Nusa Indah No.80 RT.18 RW.IX
Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Pendidikan : 1. SD Negeri Bupati 1 Kandangan (Lulus tahun 1980).
2. SMP
Negeri 1 Kandangan(Lulus tahun 1983).
3. SMA
Negeri 1 Kandangan(Lulus tahun 1986).
4. FKIP Prodi
Biologi Unlam(Lulus tahun 1991).
5. Program
Pasca Sarjana Prodi Biologi (Lulus 2012)
Keluarga : 1. Suami
: H.
Maulidy Rifani, S.Mn. (PNS).
2.
Anak I : Akhmad Teguh Fikri Pratama (Mhs FK Unlam Prodi
Kedokteran Umum).
3. Anak II : Muhammad Zairullah Ansar (Siswa SD).
Riwayat Pekerjaan : 1. Tenaga
Honorer sebagai Guru Bidang Studi Biologi
di SMA Negeri 1 Kandangan (tahun 1991 - 1992).
2.
Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Bidang
Studi Biologi di SMAN Simpur (tahun 1992 - 1997).
3. Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Bidang Studi
Biologi di SMAN 2 Kandangan (tahun
1997 - sekarang).
4.
Tenaga Pengajar sebagai Guru Bidang Studi
Biologi di SMA Unggulan Al Baladul Amin Kabupaten Hulu Sungai Selatan (tahun
2009 - sekarang).
5. Tenaga Pengajar STIKIP PGRI Banjarmasin di
Kandangan
Tahun 2012-sekarang