Main cast : Byun Baekhyun EXO, Kang Je ah (as readers)
Other cast : Do Kyung soo EXO, Tiffany
SNSD, etc.
Author : Isnapcy95
Author : Isnapcy95
Annyeong readers..
kali ini author kembali dengan ff author yang masih jelek dan abal ini.. maklum
author masih belum begitu berpengalaman dalam membuat ff dan ff ini merupakan
lanjutan dari ff author yang terdahulu “what is love?” yang ending ceritanya
masih gantung dan berhubung chingu author minta lanjutin dan menanyakan kenapa
ceritanya gantung gitu haha :D
don't forget follow me @isnapcy95 at twitter
Ah sudahlah tidak perlu banyak bacot lagi. Silakan baca ff ini.. semoga kalian menyukainya dan mau memberikan RCL nya.. kamsamnida ^^
don't forget follow me @isnapcy95 at twitter
Ah sudahlah tidak perlu banyak bacot lagi. Silakan baca ff ini.. semoga kalian menyukainya dan mau memberikan RCL nya.. kamsamnida ^^
Happy Reading Readers ^^
@@@
@Kang Je
ah PoV
“Je ah,
aku.. aku… sebenarnya sudah mempunyai seorang yeojachingu….” Katanya padaku
tiba-tiba..
“ne? tentu
saja.. aku tahu..” jawabku seraya tersenyum padanya. Aku tahu dia pasti ingin
menggodaku. Kau tidak akan berhasil menggodaku bebek jelek. Aku tidak akan
pernah tertipu dengan leluconmu yang seperti ini.
“mwo?
Bagaimana kau tahu?” katanya sepertinya dia kaget mendengar pernyataanku.
Mungkin dia merasa kecewa karena aku bisa menebak apa yang dia pikirkan.. tentu
saja itu merupakan lelucon terburuk yang pernah ku temui..
“ya tentu
saja.. itu aku kan? Haha” jawabku sedikit mengejeknya.. leluconnya sama sekali
tidak lucu bagiku.. kata katanya terasa menggelitikku hingga aku secara rifleks
tertawa karenanya..
“aniyo..
chagiya..” katanya lagi.. sontak aku menghentikan tawaku..
“ne? apa
maksudmu chagiya? Aku tidak mengerti..” kataku mengerutkan keningku, secara
tidak langsung menggambarkan rasa penasaranku dan meminta jawaban serta
kejelasan darinya.. ada perasaan resah
di hatiku, takut kalau dia benar-benar serius.. aku benar-benar berharap dia
hanya bergurau saja dan dia hanya ingin mengujiku saja..
Aku terus
memandang wajahnya dan memperhatikan raut wajahnya mencoba mencari jawabannya
sendiri,, sialnya aku tidak dapat menebaknya,, ah bukannya tidak bisa
menebaknya tapi aku tidak mau memikirkan hal yang paling terburuk.. sementara
dia tidak juga membuka suaranya untuk beberapa saat hingga..
“begini,
chagiya, aku telah berpacaran dengan tiffany noona sebelum kau menjadi
yeojachinguku, tapi dia tiba-tiba pergi dan menghilang sudah cukup lama tanpa
memberikan kabar apapun padaku…” jelasnya panjang lebar sembari terus menatap
mataku dengan pandangan penuh penyesalan.. ekspresi wajahnya terlalu serius
untuk dikatakan kalau dia sedang bercanda.. dan menurutku itu sangat
keterlaluan kalau dianggap sebagai lelucon.. tapi disisi lain pikiranku
mengatakan kalau itu hal yang tidak mungkin dia lakukan.. aku pasti salah mengartikan
makna siratan matanya yang berusaha dia bagikan padaku.
Dia.. Byun Baekhyun seorang namja yang baik dan polos dapat melakukan hal yang buruk seperti itu pada seorang yeoja.. disisi lainnya entah kenapa hatiku mengatakan hal yang sebaliknya bahwa dia tidak sedang bercanda.. dan ku enyahkan semua pikiran buruk itu..
Dia.. Byun Baekhyun seorang namja yang baik dan polos dapat melakukan hal yang buruk seperti itu pada seorang yeoja.. disisi lainnya entah kenapa hatiku mengatakan hal yang sebaliknya bahwa dia tidak sedang bercanda.. dan ku enyahkan semua pikiran buruk itu..
“mwo? Jangan bercanda.. itu sungguh tidak lucu..” aku berusaha meyakinkan diriku bahwa itu tidak benar.. “aku tahu kau ingin menggodaku lagi kan?” Aku masih tidak percaya pada apa yang baru saja dia katakan. Aku berusaha tertawa di hadapannya walaupun ada sedikit rasa sakit di hatiku. Pipiku terasa panas . Tanpa sadar butir-butir air mata mulai keluar dari kedua mataku...
Ku tatap
sekali lagi matanya lekat-lekat berharap aku dapat menemukan arti lain yang
berusaha dia sembunyikan dan berharap dia akan mengatakan kalau itu hanya
leluconnya saja, dia hanya ingin menggodaku saja. Dan dia kemudian mengatakan
kalau aku telah tertipu olehnya dan dia berjingkrak-jingkrak kesenangan karena telah berhasil membodohiku..
Tapi
setelah beberapa lama, tidak seperti yang ku harapkan, tetap saja aku hanya
menemukan satu makna pada pandangan matanya dan pernyataan maaflah yang ku
dengar dari bibirnya yang tipis “mianhae….”
Bagai ada petir yang menyambar di siang hari aku tidak dapat membendung emosiku yang kini meluap..
Bagai ada petir yang menyambar di siang hari aku tidak dapat membendung emosiku yang kini meluap..
“kamu
jahat baekki-ah..” kataku lalu memalingkan tubuhku meninggalkan dia sendiri di
sana.. aku terus berlari sekuat tenagaku, menjauh darinya.. Aku tidak mau
melihat wajahnya saat ini.. walau hatiku sebenarnya masih berharap dia
mengejarku dan mengatakan dia berbohong padaku. Namun apa yang ku harapkan
tidak mungkin terjadi.. karena kalau dia mau mengejarku pasti sejak dari tadi
dia sudah menghentikan langkahku dan mengatakan dia sudah berbohong dan itu
hanya lelucon lalu meminta maaf padaku karena sudah membuatku menangis seperti
ini.
Di sepanjang jalan banyak orang yang memperhatikanku..mereka pasti berpikir aku adalah yeoja aneh yang berlari sambil menangis sepanjang jalan.. tapi aku tidak peduli apapun yang meraka katakan tentangku. Hatiku benar-benar tersayat-sayat, dan rasa sakit ini lebih mendominasi ketimbang rasa maluku.. Air mataku tidak henti-hentinya mengalir dari kedua mataku semenjak dia mengatakan dia benar-benar melakukan hal yang menyakitkan itu padaku.. Aku yakin mataku sudah membengkak karenanya.. Kang je ah.. sebegitu bodohnya kah dirimu? Kenapa kau menangisi bebek jelek seperti Byun Baekhyun itu.. dia bahkan tidak berusaha mengejarmu dan menghiburmu.. kang je ah sebegitu cintakah kau pada namja itu? hingga kau rela membuang air matamu untuknya.. akupun mengusap air mata di pipiku setelah semalaman menangis saja di kamarku.. (?)
@Baekhyun
PoV
Aku
berusaha mendekati Je ah, yeojachinguku, ah mungkin dia sudah tidak
menganggapku namjachingunya lagi, itu semua karena salahku, aku telah
membuatnya menangis dengan pernyataanku beberapa hari yang lalu. Aku tahu dia
marah padaku bahkan mungkin dia sudah membenciku. Dia terus menghindar dariku,
dia tidak menghiraukan sapaan dariku, jika melihatku sedikit saja dia langsung
pergi menjauh dan mencari-cari alasan agar dia tidak berdekatan barang sedikitpun
lagi denganku. Saat aku ke rumahnya pun dia tidak mau menemuiku dengan menyuruh
orang lain mengatakan dia tidak bisa ditemui dengan berbagai alasan.. entah dia
belum pulang, dia sedang sibuk, dan lain sebagainya.. dia tidak membalas
message dariku lagi, tidak mau mengangkat telpon dariku.. bahkan sekarang dia
mengganti nomor ponselnya agar aku tidak bisa menghubunginya dan dia juga
sepertinya bekerja sama dengan semua orang untuk tidak memberitahukan nomor
ponselnya padaku. Aku bisa gila karena kalau begini terus.
Dari awal aku sudah menduga dia tidak akan bisa menerima apa yang telah ku lakukan padanya, dan aku juga sebelumnya telah bertekad untuk menerima apapun yang akan terjadi dengan lapang dada karena setidaknya aku sudah jujur padanya walaupun sudah agak terlambat.. tapi rasa sesal dan kehilangan ini terus menghantui pikiranku. Aku tidak sanggup terus di jauhi seperti ini.. ya Tuhan apa yang harus ku lakukan agar dia mau memaafkanku.. aku tidak bisa berpikir lebih logis lagi. aku benar-benar bingung apa yang harus aku lakukan.
Di tengah rasa putus asaku tiba-tiba ada suara seorang yeoja yang sangat akrab di telingaku. “baekki~ah..” suara siapa itu? Je ah kah? Ah, Sepertinya itu bukan suara je ah.. suara yeojachinguku itu lebih lembut daripada suara yeoja yang memanggilku tadi. Suaranya terdengar lebih centil “baekki~ah..” kata yeoja itu lagi.. tanpa berpikir lebih panjang lagi aku lantas mengalihkan wajahku ke arah sumber suara itu.
Aku terkejut melihat siapa yang tadi memanggilku dan kini tengah berdiri tersenyum padaku. Ada perasaan sakit ketika melihat wajah yeoja itu lagi. Yeoja itu, ya dia Tiffani noona, yeojachinguku, ah salah, mantan yeojachinguku yang dulu meninggalkanku dan tidak memberikan kabar sedikitpun padaku, hingga aku bertemu dengan Je ah seorang yeoja yang mampu membuatku melupakan Tiffany noona hanya dengan melihat senyuman manis di wajahnya, Kang Je ah, yeojachinguku yang sekarang sedang marah besar padaku dan hampir membuatku gila karenanya.
Sedangkan yeoja yang sekarang ada di hadapanku ini. Cih, aku bahkan sudah muak jika teringat saat-saat aku berpacaran dengan yeoja ini. Apa yang dia inginkan dariku lagi? Mengapa yeoja ini terus tersenyum menatapku? apa maksudnya? Bisa-bisanya dia tersenyum begitu tanpa rasa bersalah. “mianhaeyo.. jeongmal mianhaeyo..” katanya sembari terus tersenyum padaku. Aku hanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bersahabat yang mengisyaratkan agar dia mengenyahkan dirinya dari hadapanku tanpa harus aku mengeluarkan suaraku mengusirnya.
“mianhaeyo.. aku sudah meninggalkanmu tanpa memberikanmu kabar sedikit pun padamu” katanya lagi. Aku tetap menutup rapat mulutku dan terus menatapnya dengan pandangan yang sama. “Aku harus pergi ke New York untuk memperdalam ilmu tentang fashion. Kau pastinya tahu aku sangat menyukai fashion dan itu merupakan satu-satunya yang benar-benar ku inginkan selama hidupku” jelasnya sambil tersenyum manis padaku.
Mwo? Apa-apaan ini? apa yang baru saja dia katakan? Dia meninggalkanku tanpa kabar demi memenuhi obsesinya tentang fashion? Jadi selama ini dia tidak pernah menganggapku lebih penting dari obsesinya itu. dan setelah semua ini dia tiba-tiba datang padaku “hft” Aku menghembuskan napasku kasar dan tersenyum sinis padanya. Aku benar-benar tidak percaya mendengar pengakuannya padaku ini. Sungguh menggelikan.
“Aku tahu tidak mudah bagimu untuk memaafkanku. Tapi aku hanya ingin kau tahu alasanku meninggalkanmu tanpa kabar dan aku hanya ingin mengatakan aku masih sangat mencintaimu baekki-ah, saranghaeyo, jeongmal saranghaeyo..” katanya lagi sembari menggenggam telapak tanganku dan kemudian dia segera beranjak dari hadapanku.
@author
PoV
Matahari masih
belum menampakkan cahaya kemerahannya di langit. Kang je ah seorang yeoja
mungil dengan senyumannya yang manis tengah mengayuh sepedanya. Hari ini adalah
hari minggu, hari yang sangat cocok untuk pergi bersepeda menikmati indahnya
kota seoul dan menghirup udara segar di pagi hari tanpa memikirkan aktivitas
rutinnya yang cukup melelahkan dan sedikit membantunya melupakan rasa sakit
hatinya pada namjachingunya.
Dia terus mengayuh sepedanya dan sesekali berhenti di tempat-tempat tertentu yang menurutnya menarik hingga akhirnya waktu sudah menunjukan jam 9 pagi di saat dia berniat hendak mengayuh sepeda menuju rumahnya dia mendengar suara namja yang sangat merdu di tengah kerumunan orang. “Suara siapa itu? baekki kah?” Gumamnya dalam hati. Dia menggiring sepedanya ke pinggir dan memarkirkannya. Kemudian yeoja itu melangkahkan kakinya dengan perasaan ragu-ragu mendekati kerumunan orang itu, dia sempat hendak membalikan badannya membatalkan niatnya. Tidak apa-apakan kalau hanya sekali saja melihatnya bernyanyi sebentar saja, pikirnya lagi. Sepertinya bisikan setan tengah mempengaruhi pikirannya hingga dia berbalik mendekatinya lagi dan dia kini berdiri di tengah kerumunan orang itu.
Ada
perasaan lega dalam hatinya ketika dia melihat namja yang sedang menyanyi itu.
Namja itu bukan Byun Baekhyun seperti yang dia pikirkan, hanya saja namja itu
mempunyai suara yang agak mirip dengannya.
She’s my baby
saehayan geu son kkeut-e
nokabeorin chocolate
you’re walking into my door
Oh~ Yeah
jomdeo neol-naege boyeojwo (don’t lie)
soljighae jindamyeon (gonna be easy)
dan hanbeondo neukkil su eobdeon
dalkomhan harmony
don’t be too late
@Kang je ah PoV
Saat aku
tengah menikmati saat-saat mendengarkan suara namja yang suaranya mirip dengan
bebek jelek itu. Ku dengar seseorang diantara kerumunan orang di sekitarku
berbisik “suara Kyungsoo oppa sangat merdu ya. Dia juga tampan.”
Oh, ternyata namja itu namanya Kyungsoo gumamku dalam hati. Terima kasih Kyung soo~ah kau telah membuatku terhibur dengan suaramu yang merdu walaupun aku sempat berpikir suaramu adala suara namja lain, suara namjachinguku, ah salah, dia mungkin sudah tidak menganggapku lagi. dia mungkin sudah menertawai keboodohanku selama ini.. awas saja kau bebek jelek suatu saat aku pasti akan membalasmu dengan yang lebih sakit.. tunggu saja..
@Author
PoV
Semua
orang di kerumunan itu termasuk je ah bertepuk tangan untuk kyung soo.
“kamsamnida” katanya sembari membungkukkan badannya dan kemudian dia
menyunggingkan senyumnya membuat bibirnya membentuk love. Senyum yang merupakan
cirri khasnya dan merupakan hal yang menjadi daya tarik bagi segelintir orang
yang mengaguminya.
Waktu terus
berjalan Kyung soo pun sudah selesai bernyanyi. Semua orang yang berkerumun
mulai beranjak pergi. Dari semua penonton yang tadi berada di kerumunan itu ada
beberapa yeoja yang sepertinya fans kyung soo itu dan juga je ah tetap berada
pada tempatnya sepertinya enggan beranjak dari tempatnya dan berharap melihat kyung
soo berada di sana lebih lama lagi.
Terdengar bisik-bisik
diantaranya “ayo kita mendekati kyung soo oppa dan meminta tanda tangannya.. atau
sekalian saja kita berfoto bersamanya..” kata salah satu yeoja itu. Mereka
kecuali Je ah menghampiri Kyung soo alias D.O itu dan meminta tanda tangannya
serta berfoto bersamanya. Je ah hanya diam mengamati hingga semua fans itu
pergi seusai fanservis.
“nona, kau
juga ingin minta tanda tangan dan berfoto bersamaku?” Tanya D.O sopan pada Je
ah karena dia melihat hanya je ah yang tetap di sana berdiam diri
memperhatikannya sedari tadi, sedangkan yang lainnya sudah selesai dengan permintaannya.
“ah,
aniyo.. aku hanya ingin..” kata je ah takut takut. Dengan raut malu dan bingung
dia berusaha tersenyum dan mencoba mencerna serta merangkai-rangkai apa yang
harus dia katakana selanjutnya.
“hanya
ingin apa?” sela D.O seraya tersenyum manis, bibirnya kembali membentuk love.
Akhirnya setelah
beberapa saat waktu terlewati, je ah pun mengumpulkan seluruh energynya yang
tersisa memberanikan dirinya untuk meminta sebuah permintaan pada D.O
“aku hanya
ingin mendengarkanmu menyanyikan sebuah lagu untukku, tapi itupun kalau kau
bersedia, dan sebagai imbalannya aku akan mentraktirmu makan.. bagaimana?” Tawar
Je ah pada D.O takut-takut dia akan dianggap orang aneh karena dia meminta hal
yang berlebihan dan agak sedikit tidak wajar -_-
Hening beberapa
saat, tidak ada yang mengeluarkan suaranya. Je ah harap-harap cemas seraya
menutup matanya, dia tidak bisa menebak apa yang akan terjadi dan sesekali dia
memberanikan diri menatap lawan bicaranya, sedangkan D.O nampaknya bergulat hebat dengan
pikirannya, menimbang-nimbang apakah dia menerima atau menolaknya.
Kemudian “em,
aku mengerti.. permintaanku mungkin agak berlebihan, mianhaeyo, aku sudah
merepotkan, kamsahamnida ^^” kata je ah seraya membungkukan tubuhnya dan hendak
beranjak pergi menjauh dari D.O. Dia tidak berani memandang wajahnya. Dia mungkin
merasa seperti orang yang bodoh.
“hm,
baiklah, kebetulan aku sedang lapar..” jawab D.O sembari menyunggingkan love
lips-nya. Je ah membalikkan badannya. Bagai mendapatkan hadiah lotere mendadak,
Je ah berteriak kegirangan karena D.O menerima tawarannya yang mungkin agak
sedikit aneh. Tapi biarlah aku menepis rasa maluku sebentar batinnya. Ya
sedikit mengobati perasaan rindunya pada Baekhyun. Karena di dalam lubuk
hatinya yang terdalam dia masih sangat mencintai namjachingunya itu.
@di sebuah
rumah makan 12.21 pm
“sesuai
janjiku karena kau telah memenuhi permintaanku tadi, aku akan mentraktirmu
makan. Jadi silakan kau mau makan apa.. biar aku pesankan untukmu.” Kata je ah
sembari tersenyum bahagia pada namja yang baru saja dia temui.
“ah, aku
mau makan ramen saja.” Jawab D.O
“ah ne,
tunggulah sebentar aku akan memesankannya untukmu..” kata je ah lalu dia
melangkahkan kakinya menuju meja pemesanan makanan.
Setelah
selesai melahap makanannya je ah melirik jam tangannya dan dia pikir sudah
waktunya dia pulang dan diapun berpamitan pada namja yang ada di hadapannya.
“ah, tunggu..” teriak D.O ketika je ah baru
saja melangkahkan kakinya beberapa langkah hendak menjauh dari pandangannya.
“ne?” je
ah membalikkan badannya menghadap ke arah D.O, sebaliknya D.O melangkahkan
kakinya menghampiri je ah “mianhae, bolehkah aku meminta kartu namamu?” katanya
sedikit malu-malu.
“ah, tentu
saja” jawab je ah lalu memberikan kartu
namanya.
“kamsamnida”
kata D.O.
@Baekhyun
PoV
Aku sedang
menikmati makan siangku di sebuah rumah makan. Walaupun aku tengah dilanda
perasaan putus asa tapi aku juga tidak mau menyiksa diriku sendiri. Aku harus
mengisi perutku agar aku memperoleh tenagaku untuk berusaha mencari
penyelesaiaannya.
Di saat aku bergelut dengan pikiranku tentang yeojachinguku itu. Tanpa sengaja aku melihat sesosok yeoja yang sangat mirip dengan yeojachinguku itu tengah lahap makan bersama dengan seorang namja. Apakah yeoja itu benar-benar kang je ah? Ada perasaan takut didadaku. Takut kehilangannya. Rasanya menyesakkan sekali..
Ku perhatikan lagi wajahnya dengan seksama.. mencoba meyakinkan diriku kalau itu bukan dia.. tapi sayangnya, tidak seperti harapanku T-T dia memang benar, kang je ah, yeojachinguku. Berbagai pertanyaan mulai bermunculan lagi dalam pikiranku. Siapa namja yang tengah makan bersamanya itu? Apa yang tengah dia lakukan bersama dengan yeojachinguku? Kencan? Apa semudah itu je ah melupakanku dan menemukan namja lain sebagai penggantiku? Dadaku terasa sakit melihatnya. Namun aku tidak bisa berbuat apa-apa jika itu yang terjadi. Semua memang salahku. Ku perhatikan terus gerak-gerik mereka berdua. Hingga akhirnya ku lihat je ah berdiri dan melangkahkan kakinya beranjak pergi dari tempat duduknya.
Belum begitu jauh je ah melangkahkan kakinya menjauh, dia membalikan badannya menghadap namja yang tadi makan bersamanya dan ku lihat namja itupun berdiri menghampirinya. Tak berapa lama kemudian je ah sepertinya memberikan sesuatu pada namja itu dan tersenyum padanya. Aku tidak bisa menerka apa yang mereka bicarakan. Jarak antara aku dan mereka cukup jauh untukku mendengarkan percakapan mereka.
Aku segera bangkit dari tempat dudukku saat mereka mulai melangkah keluar dari tempat makan ini. Pasti mereka akan pergi ke tempat lain lagi bersama-sama. Dan di saat itulah terlintas dalam pikiranku untuk membuntuti ke mana mereka akan pergi. Akan tetapi, tidak seperti yang ku pikirkan, setelah berada di depan tempat makan, meraka malah berpisah. Ku lihat je ah mengambil sebuah sepeda lalu menungganginya.
Kebetulan sekali tidak jauh dari tempat itu ada tempat yang menyewakan sepeda. Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung menyewa salah satu sepeda yang ada di sana dan segera mengayuh sepeda itu sekencang-kencangnya hingga jarak antara aku dan je ah cukup untukku membuntutinya tanpa menimbulkan rasa kecurigaannya. Lagi pula dia mungkin tidak menyangka kalau aku tengah membuntutinya saat ini.
@kang je
ah PoV
Aku mengayuh sepedaku menuju rumahku sekencang-kencang yang aku bisa. Ini sudah terlalu siang untukku bersepeda ria. Bisa-bisa kulitku terbakar sinar matahari.
“baekki~ah” ku dengar suara seorang yeoja seperti memanggil nama bebek jelek itu. Ah, tapi yang bernama baekki tidak hanya dia saja, kan? Aku melambatkan kayuhan sepedaku lalu menongok ke belakang sekadar memastikan siapakah yang di maksud yeoja itu.
Aku sungguh terkejut melihat pemandangan di belakangku. Di sana bebek jelek itu tengah bersama dengan seorang yeoja. Yeoja itu sangat cantik. Apakah itu yeoja yang dia maksud waktu itu? bukankah katanya dia meninggalkannya tanpa kabar? Tapi tidak menutup kemungkinan yeoja itu sudah kembali dan karena itu dia mengatakan semua kenyataan yang dia sembunyikan padaku saat itu. Ingatanku tentang semua kejadian hari itu membuat dadaku kembali terasa sesak.
“huwaaa !!” jeritku saat aku tidak bisa mengendalikan sepedaku. bruk bruk ! alhasil sepedaku menabrak dinding pembatas jalan. Aku jatuh tersungkur di atas tanah dengan posisi sepeda menindih kakiku. kemudian terdengar suara derap kaki mendekat…
“kang je
ah!” seru seorang namja yang suaranya sudah sangat akrab di telingaku “neo
gwenchanayo?” katanya sembari melihat keadaanku. Suaranya terdengar sangat
cemas. “ah, lututmu berdarah.. kau bisa
berdiri?” tanyanya lagi.
“ne, pergilah” kataku sinis padanya. Aku bisa berdiri sendiri dan aku tidak membutuhkan bantuan darinya. “pergilah” teriakku saat ku lihat dia tidak juga beranjak dari tempatnya. Aku berusaha bangkit namun kakiku benar-benar terasa sakit. Sial! Umpatku. Kenapa harus seperti ini di saat-saat seperti ini. “pergi kau! Kenapa kau terus berdiri di sana, huh? Apa kau mau menertawakanku?” teriakku kasar padanya.
“kau keras kepala sekali” katanya dan tanpa menghiraukan kata-kataku dia mengambil sapu tangannya dan mengikatkannya di lulutku lalu meletakkan sebelah tanganku di pundaknya dan tangannya yang satu lagi memeluk pinggangku “aku akan mengantarmu pulang” katanya lagi.
“jauhkan tangan kotormu itu dari tubuhku” bentakku padanya dan dengan sekuat tenaga aku memberontak agar dia menjauhkan tangannya dari tubuhku. Tapi sepertinya tengaku tidak cukup kuat saat itu. Darah yang keluar dari lututku cukup banyak hingga membuat tubuhku terasa semakin lemas.
Baekki terus memapahku sampai ke rumahku. Untung saja rumahku tidak jauh dari tempat itu. mungkin dia akan kelelahan memapah tubuhku yang terbilang cukup berat. Dia merebahkan tubuhku di atas sofa.
“kau bisa pergi sekarang.. kau bisa menemui yeojachingumu itu.. sebelumnya, terima kasih atas pertolonganmu..” kataku kasar.
“mwo? Yeojachinguku? Ucapan terima kasih macam apa itu? itu bukan ucapan terima kasih tapi itu…” dia berhenti sejenak “ah baiklah.. kalau itu yang kau inginkan” lanjutnya dan kemudian melangkahkan kakinya menjauh dariku.
Sudah ku duga dia pasti akan lebih memilih yeoja itu. Babo, kau memang benar-benar bodoh kang je ah. Kenapa kau masih memperdulikan apa yang mau dia lakukan. Tanpa sadar setetes air hangat membasahi pipiku. Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku.
Baekki membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya ke arahku lagi. “dimana kau meletakkan kotak p3k?” tanyanya.
“kau mau apa dengan kotak itu? Pergilah..” kataku datar.
“kau masih saja keras kepala kang je ah.. baiklah aku akan pergi setelah selesai mengobati lukamu..” dia membuka semua laci lemari hingga dia menemukan kotak yang dia maksud. Dia segera membawa kotak itu dan meletakkannya di atas meja yang ada di dekat sofa tempat ku berbaring. Lalu dia melepaskan ikatan sapu tangan yang tadi membalut lututku, membersihkan lukaku dan kemudian mengobatinya. Terlihat di kedua matamya bahwa dia benar-benar tulus.
“gomawo.
Baekki-ah” bisikku.
“untuk apa? Seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Aku tidak jujur padamu selama ini. Tapi sungguh perasaanku padamu itu yang sebenarnya. Saranghaeyo.. jeongmal saranghaeyo kang je ah.” Katanya seraya menatapku dengan pandangan yang tulus.
Aku ingin mempercayai apa yang dapat ku lihat dari pandangan matanya, tapi disisi lain perasaan kesalku lebih mendesakku, hingga aku berteriak marah dihadapannya..
“huh? Lalu siapa yeoja tadi? Apa dia yeoja yang dulu kau maksud? Dan kenapa setelah cukup lama kau baru mengatakannya padaku? Huh ? apa semuanya mudah bagimu?”
“apa kau masih belum percaya padaku? Ya, aku mengerti.. asal kau tahu saja yeoja itu…”
Dia tidak
melanjutkan kata-katanya dan hendak beranjak pergi..
“Ah, aku sudah selesai.. sesuai janjiku aku
akan pergi sekarang”
~To be continued~
Author
masih bingung sebenarnya sama endingnya.. je ah balik sama baekhyun atau
menjalani hubungan baru sama D.O.. Please give me ur comment after you read it. Thanks ^^
baca juga what is love part 1 and jangan lupa follow author di twitter @isnapcy95 dan blog author ini juga ya buat update terbarunya ^^
baca juga what is love part 1 and jangan lupa follow author di twitter @isnapcy95 dan blog author ini juga ya buat update terbarunya ^^
bagus sama D.O jdi bsa blas dendam sama baekki, hohoho
BalasHapusok thanks, ditampung dulu.. i'll back with the 3rd part ^^
HapusSuka ceritanya.Min yg part 3 nya mana min?
BalasHapus